Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di DKI Jakarta mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
TPT di DKI Jakarta menurun dari 5,34% pada Februari 2018 menjadi 5,13% pada Februari 2019 dan jauh di bawah TPT pada Februari 2016 yang mencapai 5,77%.
Berdasarkan tingkat pendidikan, TPT untuk penduduk dengan jenjang pendidikan SMK merupakan yang tertinggi dan berada di angka 7,82%.
TPT untuk penduduk dengan jenjang pendidikan terakhir SMK pun meningkat dari tahun sebelumnya pada Februari 2018 yang berada di angka 7,16%.
Adapun TPT terendah sebesar 2,75% terdapat pada penduduk dengan jenjang pendidikan SMP.
Dari 7,93 juta penduduk di DKI Jakarta yang memasuki usia kerja, 5,45 juta orang atau 68,9% yang masuk ke dalam angkatan kerja.
Dengan ini, tingkat partisipasi angkatan kerja di DKI Jakarta pun menurun dari tahun sebelumnya yang pada Februari 2018 mencapai 69,27% meskipun jumlah angkatan kerja naik dari 5,43 juta orang.
Dari 5,17 juta penduduk yang memiliki pekerjaan, sektor perdagangan menjadi lapangan kerja utama dengan proporsi sebesar 25,59% atau 1,32 juta penduduk bekerja di sektor tersebut.
Sektor perdangagan disusul oleh sektor akomodasi dan makan minum serta sektor industri pengolahan dengan proporsi masing-masing mencapai 13,95% dan 12,91% dengan jumlah pekerja masing-masing mencapai 720.000 dan 670.000 pekerja.
Salah satu temuan yang menarik dari data ketenagakerjaan Februari 2019 jumlah pekerja dengan status sebagai karyawan/buruh/pegawai mengalami penurunan dari 63,4% menjadi 61% dari 3,26 juta menjadi 3,15 juta pekerja.
Hal ini diikuti oleh pekerja yang berusaha sendiri yang mengalami peningkatan proporsi dari 18,3% pada Februari 2018 menjadi 22,59% pada Februari 2019.
Jumlah pekerja yang memilih untuk berwirausaha pun meningkat dari 940 ribu pekerja menjadi 1,17 juta.
Melihat meningkatnya minat masyarakat DKI Jakarta untuk berwirausaha, BPS DKI Jakarta pun menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta mendorong pekerja dengan latar belakang pendidikan S1 untuk lebih didorong untuk berwirausaha sehingga pengangguran dengan latar belakang SMK bisa terserap.