Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembagian Lidah Mertua di CFD, Ini Pesannya

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Car Free Day Indonesia merayakan 17 tahun hari bebas kendaraan bermotor dengan membagikan 100 tanaman sansievieria atau lidah mertua.
Tanaman Lidah Mertua./Green and Vibrant
Tanaman Lidah Mertua./Green and Vibrant

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Car Free Day Indonesia merayakan 17 tahun hari bebas kendaraan bermotor dengan membagikan 100 tanaman sansievieria atau lidah mertua kepada pengunjung di Spot Budaya Taman Dukuh Atas Sudirman Jakarta, Minggu (22/9/2019).

"Itu dari Dinas Kehutanan Pemprov DKI, katanya punya kemampuan menghisap polutan-polutan di udara," kata Kepala Seksi Bidang Pengaturan Pemanduan Bidang Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan DKI Jakarta Kelik Setiawan di Jakarta, Minggu (22/9/2019).

Kelik mengatakan untuk mendukung 17 tahun hari bebas kendaraan bermotor, Dinas Perhubungan DKI Jakarta bertugas untuk menyiapkan lahan bagi warga untuk melakukan kegiatan di ruang publik sepanjang Jalan M.H Thamrin hingga Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.

"Kita pastikan bersama dengan pihak kepolisian, mulai pukul 06.00- 11.00 WIB tidak ada kendaraan yang melintas. Kecuali kendaraan ramah lingkungan dan angkutan publik," ujar Kelik.

Menurut dia, Dinas Perhubungan DKI Jakarta turut memastikan bahwa angkutan publik yang memasuki wilayah "car free day" merupakan kendaraan yang berbahan bakar gas.

"TransJakarta juga kita pilah, yang berbahan bakar solar tidak diperbolehkan melewati lingkungan CFD selama acara berlangsung, hanya yang berbahan bakar gas yang boleh," kata Kelik.

Inisiator Car Free Day Ahmad Safrudin mengatakan, dalam perayaan 17 tahun Hari Bebas Kendaraan Bermotor ini diharapkan warga DKI Jakarta semakin sadar untuk mengurangi polusi melalui penggunaan angkutan publik dan mengurangi penggunaan pribadi kendaraan bermotor.

"Harapannya warga Jakarta lebih sadar untuk mengurangi polusi dengan cara berjalan kaki untuk jarak pendek atau menggunakan kendaraan bebas polusi seperti sepeda bisa juga pakai kendaraan umum seperti TransJakarta," kata Ahmad Safrudin.

Dalam perkembangan lain, DKI Jakarta bertengger di peringkat delapan dari total 89 kota besar di dunia berdasarkan parameter kualitas udara yang dirilis AirVisual, Minggu pagi.

Tepat pukul 09.50 WIB, kualitas udara DKI Jakarta berada pada level merah dengan parameter Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di angka 152 atau berkategori tidak sehat.

Oleh karena itu, disarankan untuk menutup jendela, meminimalisir kegiatan luar rumah, menggunakan pemurni udara dan menggunakan masker jika berkegiatan di luar rumah.

Angka yang diperoleh Jakarta itu terpaut 21 poin lebih rendah dari Beijing, China, yang menduduki peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk (173) yang disebut AirVisual terkategori tidak sehat dan 13 poin dari Chengdu, China, yang menduduki peringkat kedua kota terpolutan di dunia dengan angka indeks 165.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper