Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengajukan anggaran sebesar Rp73 miliar yang dimasukkan ke dalam Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan anggaran Rp73 miliar bukan untuk pembangunan jalur sepeda, tetapi kebutuhan pemeliharaan prasarana rekayasa lalu lintas di koridor busway. Hal itu sekaligus menjawab kritik DPRD DKI Jakarta terhadap rencana pembangunan jalur sepeda di Ibu Kota Indonesia.
"Jadi yang Rp73 miliar itu ada beberap komponen, bukan untuk jalur sepeda saja. Misalnya untuk marka putih, kuning, dan hijau. Marka hijau khusus untuk jalur sepeda, kuning dan putih untuk garis," katanya ketika dikonfirmasi, Selasa (29/10/2019).
Dia menuturkan pembangunan jalur sepeda merupakan kegiatan baru yang dilakukan setelah penetapan KUA-PPAS 2020. Awalnya, Syafrin ragu untuk menganggarkan pembangunan jalur sepeda karena tidak diperbolehkan menambah kegiatan baru saat revisi KUA-PPAS 2020.
Oleh karena itu, dia memiliki ide untuk memasukkan program pembangunan jalu sepeda ke dalam mata anggaran kebutuhan pemeliharaan prasarana rekayasa lalu lintas di koridor busway.
"Saya coba masukin saja [ke mata anggaran] yang bisa diakomodasi. Paling mendekati dan memungkinkan ya pemeliharaan sarana dan rekayasa lalin di koridor Transjakarta," imbuhnya.
Baca Juga
Syafrin menargetkan membangun 49 km jalur sepeda pada tahun depan. Jumlah tersebut akan melengkapi target tahun ini sepanjang 69 km.
Selain pengecatan ruas jalan, Dishub DKI juga berencana memasang pembatas berupa stick cone untuk memisahkan jalur sepeda dengan jalur kendaraan pada umumnya.
Berikut rincian anggaran kebutuhan pemeliharaan prasarana rekayasa lalu lintas di koridor busway:
Kebutuhan Anggaran
1. Daun rambu aluminium composite Rp469 juta
2. Marka jalur sep (Putih) Rp9,1 miliar
3. Marka pemeliharaan (lajur & chevron) Rp1,9 miliar
4. Marka jalur sepeda (warna) Rp51,2 miliar
5. Marka ganjil-genap Rp3,4 miliar
6. Marka jalur busway Rp6,8 miliar
7. Marka thermoplastic kuning Rp146 juta
8. Speed trap/pita pengarah Rp439 juta