Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPRD Kritik Anggaran Proyek Jalur Sepeda Rp73 Miliar, Ini Jawaban Dishub Jakarta

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan anggaran Rp73 miliar bukan untuk pembangunan jalur sepeda, tetapi kebutuhan pemeliharaan prasarana rekayasa lalu lintas di koridor busway.
Pengendara sepeda melintasi jalur sepeda di Jalan Pemuda, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Kamis (19/9/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menguji coba jalur sepeda tahap pertama mulai 20 September 2019 hingga 19 November 2019 di tujuh jalur, antara lain Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan M.H Thamrin, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Proklamasi, Jalan Pramuka. dan Jalan Pemuda. /Antara
Pengendara sepeda melintasi jalur sepeda di Jalan Pemuda, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Kamis (19/9/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menguji coba jalur sepeda tahap pertama mulai 20 September 2019 hingga 19 November 2019 di tujuh jalur, antara lain Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan M.H Thamrin, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Proklamasi, Jalan Pramuka. dan Jalan Pemuda. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengajukan anggaran sebesar Rp73 miliar yang dimasukkan ke dalam Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan anggaran Rp73 miliar bukan untuk pembangunan jalur sepeda, tetapi kebutuhan pemeliharaan prasarana rekayasa lalu lintas di koridor busway. Hal itu sekaligus menjawab kritik DPRD DKI Jakarta terhadap rencana pembangunan jalur sepeda di Ibu Kota Indonesia. 

"Jadi yang Rp73 miliar itu ada beberap komponen, bukan untuk jalur sepeda saja. Misalnya untuk marka putih, kuning, dan hijau. Marka hijau khusus untuk jalur sepeda, kuning dan putih untuk garis," katanya ketika dikonfirmasi, Selasa (29/10/2019).

Dia menuturkan pembangunan jalur sepeda merupakan kegiatan baru yang dilakukan setelah penetapan KUA-PPAS 2020. Awalnya, Syafrin ragu untuk menganggarkan pembangunan jalur sepeda karena tidak diperbolehkan menambah kegiatan baru saat revisi KUA-PPAS 2020.

Oleh karena itu, dia memiliki ide untuk memasukkan program pembangunan jalu sepeda ke dalam mata anggaran kebutuhan pemeliharaan prasarana rekayasa lalu lintas di koridor busway.

"Saya coba masukin saja [ke mata anggaran] yang bisa diakomodasi. Paling mendekati dan memungkinkan ya pemeliharaan sarana dan rekayasa lalin di koridor Transjakarta," imbuhnya.

Syafrin menargetkan membangun 49 km jalur sepeda pada tahun depan. Jumlah tersebut akan melengkapi target tahun ini sepanjang 69 km.

Selain pengecatan ruas jalan, Dishub DKI juga berencana memasang pembatas berupa stick cone untuk memisahkan jalur sepeda dengan jalur kendaraan pada umumnya.

Berikut rincian anggaran kebutuhan pemeliharaan prasarana rekayasa lalu lintas di koridor busway:

Kebutuhan Anggaran

1. Daun rambu aluminium composite Rp469 juta

2. Marka jalur sep (Putih) Rp9,1 miliar

3. Marka pemeliharaan (lajur & chevron) Rp1,9 miliar

4. Marka jalur sepeda (warna) Rp51,2 miliar

5. Marka ganjil-genap Rp3,4 miliar

6. Marka jalur busway Rp6,8 miliar

7. Marka thermoplastic kuning Rp146 juta

8. Speed trap/pita pengarah Rp439 juta


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper