Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Pendidikan DKI Jakarta tengah berupaya mengisi ribuan kursi kosong di sejumlah sekolah negeri setelah proses Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2020 selesai.
“Terkait kursi kosong, seperti sekarang mutasi sedang berlangsung dan kami memakai tes secara terbuka untuk disiarkan ke masyarakat,” kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana dalam rapat bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta, pada Selasa (14/7/2020).
Nadiana memastikan tidak bakal ada praktik jual beli kursi di sejumlah sekolah negeri di wilayah DKI Jakarta seusai PPDB tersebut.
Malahan, dia meminta masyarakat melaporkan jika ada pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang memperjualbelikan kursi kosong itu.
“Jika bapak dan ibu menemukan personel kami memperjualbelikan kursi tolong sampaikan. Tidak akan ada toleransi untuk ini [jual beli kursi],” kata dia.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencatat terdapat 7.758 kursi sekolah yang masih belum terisi di sejumlah sekolah negeri setelah proses PPDB selesai.
Baca Juga
Dalam keterangannya, Nadhdiana memerinci pada tingkat Sekolah Dasar dari daya tampung 99.392 yang baru terisi sebanyak 97.726. Artinya, dia mengatakan, sisa kursi yang ada sebanyak 6.666 atau sekitar 6,71 persen.
Pada tingkat SMPN, dia menerangkan, dari daya tampung 79.075 yang baru terisi sebanyak 78.453. Sehingga, dia menuturkan, sisa kursi yang ada sebanyak 622 atau sekitar 0,79 persen.
“Untuk SMA sendiri daya tampung 31.964 peserta didik, namun yang baru terisi 31.739 terisi. Artinya masih ada 225 kursi yang belum terisi atau sekitar 0,70 persen,” kata dia.
Sementara untuk tingkat SMK, dia mengatakan, tersedia daya tampung sebanyak 19.233 orang. Hanya saja, dia mengatakan, yang baru terisi sebanyak 18.988.
Dengan demikian, menurut dia, masih ada sisa kursi yang belum terisi sebanyak 245 atau sekitar 1,27 persen.
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahap akhir di Jakarta resmi ditutup pukul 15:00 WIB, Rabu (8/7/2020).
Selain jalur tahap akhir, Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga menyediakan berbagai jalur lain untuk seleksi PPDB SMA pada tahun ini.
Jalur tersebut adalah jalur prestasi akademik luar DKI, afirmasi, inklusi, prestasi, anak tenaga kesehatan korban Covid-19, zonasi, pindah tugas orang tua dan anak guru, dan zonasi bina RW sekolah.
Dari kedelapan jalur tersebut, jalur zonasi di SMA DKI Jakarta memiliki kuota terbanyak, yaitu sampai 12.693 siswa.