Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengonfirmasi penyebab meninggalnya Sekretaris DKI Jakarta Saefullah akibat shock sepsis irreversible dengan acute respiratory distress syndrome (ARDS) bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
“Siang ini, Bapak Sekda kita, Bapak Saefullah, telah berpulang. Bapak Saefullah meninggal karena shock sepsis irreversible dengan ARDS, yaitu kerusakan pada jaringan paru akibat infeksi Covid-19,” kata Widyastuti melalui keterangan tertulis pada Rabu (16/9/2020).
Kerusakan pada jaringan paru itu, menurut Widyastuti, menyebabkan gagal napas yang tidak dapat diperbaiki. Hal ini karena tidak bisa terjadi pertukaran oksigen yang memadai.
Sindrom gawat napas akut ARDS dapat terjadi pada penderita penyakit kritis atau memiliki cedera parah. ARDS sering bersifat fatal, dan risiko ini meningkat seiring usia dan sesuai dengan tingkat keparahan penyakit.
Penderita ARDS mengalami sesak napas berat dan sering tidak dapat bernapas tanpa bantuan ventilator.
Penanganan berupa menggunakan oksigen, manajemen cairan, dan obat-obatan.
Penyebab ARDS
Dikutip dari alodokter.com, ARDS disebabkan oleh kerusakan alveoli akibat merembesnya cairan dari pembuluh darah kapiler di dalam paru-paru ke dalam alveoli.
Alveoli adalah kantong udara di paru-paru yang berfungsi menyalurkan oksigen ke darah dan mengeluarkan karbondioksida dari dalam darah.
Pada kondisi normal, membran yang melindungi pembuluh darah kapiler menjaga cairan tetap di dalam pembuluh darah. Namun, pada ARDS, cedera atau penyakit berat menyebabkan kerusakan pada membran pelindung tersebut, sehingga cairan bocor ke alveoli.
Penumpukan cairan tersebut membuat paru tidak bisa terisi udara, sehingga pasokan oksigen ke aliran darah dan tubuh menjadi berkurang.
Kekurangan pasokan oksigen ini akan menyebabkan terhentinya fungsi organ, termasuk otak dan ginjal. Jika dibiarkan, kondisi ini akan mengancam nyawa penderitanya.
Beberapa kondisi dan penyakit yang bisa menyebabkan ARDS adalah:
Sepsis
Cedera di kepala atau dada, misalnya akibat benturan atau kecelakaan
Pneumonia (infeksi paru-paru) yang berat
Luka bakar
Menghirup zat berbahaya, seperti asap pekat atau uap kimia
Tersedak atau kondisi nyaris tenggelam
Menerima transfusi darah dengan volume darah yang banyak
Pankreatitis
Faktor Risiko ARDS
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena ARDS, di antaranya:
Berusia di atas 65 tahun
Memiliki kebiasaan merokok
Memiliki kecanduan minuman beralkohol
Menderita penyakit paru-paru kronis
Menderita kelainan genetik
Menderita obesitas
Mengalami overdosis obat-obatan tertentu
Gejala ARDS
Gejala ARDS dapat berbeda-beda pada setiap penderitanya, tergantung penyebab, tingkat keparahan, dan apakah ada penyakit lain yang diderita, seperti penyakit jantung atau penyakit paru-paru.
Beberapa gejala dan tanda yang dapat muncul pada penderita ARDS adalah:
Napas pendek dan cepat
Sesak napas
Tekanan darah rendah (hipotensi)
Tubuh terasa sangat lelah
Keringat berlebih
Bibir atau kuku berwarna kebiruan (sianosis)
Nyeri dada
Denyut jantung meningkat (takikardia)
Batuk
Demam
Sakit kepala atau pusing
Bingung