Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Ada Rapelan Data, Kasus Positif Covid-19 di DKI Turun

Jumlah kasus aktif di Jakarta turun sebanyak 718 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 14.670 orang.
Personel gabungan TNI, Polri dan Organisasi Masyarakat mengikuti apel Gelar Pasukan Pembantu Penegakan Protokol Kesehatan COVID-19 Berbasis Komunitas (Ormas) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (14/9/2020). Gelar pasukan tersebut untuk mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19 selama pelaksanaan PSBB Total di DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Personel gabungan TNI, Polri dan Organisasi Masyarakat mengikuti apel Gelar Pasukan Pembantu Penegakan Protokol Kesehatan COVID-19 Berbasis Komunitas (Ormas) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (14/9/2020). Gelar pasukan tersebut untuk mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19 selama pelaksanaan PSBB Total di DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penambahan kasus konfirmasi positif virus Corona (Covid-19) di Ibu Kota pada hari ini mencapai 1.832 orang. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia menuturkan penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang signifikan itu disebabkan karena adanya rapelan dari satu laboratorium swasta.

“Total penambahan kasus positif sebanyak 1.832 kasus, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 211 kasus dari 1 Laboratorium Swasta tanggal 31 Desember 2020 yang baru dilaporkan,” kata Dwi melalui keterangan resmi pada Senin (4/1/2021). 

Adapun, jumlah kasus aktif di Jakarta turun sebanyak 718 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 14.670 orang. Kasus aktif itu tengah menjalani isolasi mandiri atau dirawat di fasilitas kesehatan milik pemerintah pusat dan daerah.

Sementara itu, jumlah kasus Konfirmasi positif Covid-19 secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 191.075 kasus.

“Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 173.036 dengan tingkat kesembuhan 90,6 persen, dan total 3.369 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,8 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3 persen,” kata dia. 

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi membeberkan masih adanya keterlambatan pelaporan hasil tes swab masyarakat di sejumlah laboratorium yang ada di DKI Jakarta.

Hal itu diungkapkan Prasetio setelah melakukan pemeriksaan ke salah satu laboratorium milik Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

“Jadi begini ada satu kasus ya, kita kan ke Dinkes memeriksa tes swab, mungkin di laboratoriumnya masih kekurangan, banyak yang kepending [tertahan]. Akhirnya, di satu sisi keluarlah seperti kemarin ada 6.000 yang terimbas Covid-19,” kata Prasetio di DPRD DKI Jakarta, Senin (4/1/2021).

Prasetio meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta meningkatkan kemampuan pelaporan hasil tes swab masyarakat. Dengan begitu tidak terjadi penumpukan yang berakibat pada lambannya penanganan Covid-19 di Ibu Kota.

“Mudah-mudahan Dinas Kesehatan lebih care terhadap orang-orang yang sudah swab hasilnya,” kata Pras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper