Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Klaim Sebaran Covid-19 di Jakarta Terendah Secara Nasional

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tingkat hunian pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Wisma Atlet berada di kisaran 20 persen.
Foto aerial suasana Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (28/1/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Foto aerial suasana Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (28/1/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim tingkat penyebaran Covid-19 di Ibu Kota terbilang terendah secara nasional pada triwulan kedua tahun 2021.

Klaim itu berdasarkan pada keterpakaian tempat tidur ruang isolasi Covid-19 yang berada di kisaran 24 hingga 28 persen bekalangan ini.

“Saat ini di Jakarta secara umum situasinya termasuk yang paling rendah,” kata Anies seusai menggelar rapat koordinasi bersama jajaran Forkopimda di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/5/2021).

Rapat itu membahas ihwal antisipasi potensi peningkatan penyebaran Covid-19 selama masa arus balik-mudik Lebaran tahun ini. Pasalnya, berdasarkan data milik Polda Metro Jaya lebih dari 1,2 juta warga telah meninggalkan Ibu Kota sejak sebelum periode larangan mudik sepekan terakhir.

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tingkat hunian pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Wisma Atlet berada di kisaran 20 persen. Artinya, ada tren penurunan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Ibu Kota beberapa waktu terakhir.

“Di Wisma Atlet itu sekitar 20 persen, kemudian tingkat isolasi kita antara 24 hingga 28 persen keterpakaian tempat tidurnya,” kata dia.

Dia menginstruksikan seluruh jajaran Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tingkat RT/RW untuk melakukan tes antigen kepada warga yang baru tiba dari luar daerah selepas mudik Lebaran.

Langkah itu diambil untuk menjaga tren pelandaian kasus konfirmasi positif Covid-19 di Ibu Kota.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Fadil Imran membeberkan lebih dari 1,2 juta warga keluar dari daerah DKI Jakarta selama masa Lebaran tahun ini.

Kendati demikian, Fadil mengklaim kebijakan larangan mudik berhasil menekan 50 persen arus mobiltas masyarakat yang meninggalkan Ibu Kota.

Data itu disampaikan Fadil saat memberi keterangan pers seusai menggelar rapat koordinasi bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/5/2021).

“Ada sekitar satu juta orang berdasarkan perlintasan melalui gerbang tol, maupun bandara dan stasiun kereta yang keluar,” katanya.

Rinciannya, ada sekitar 700 ribu kendaraan yang keluar di Gerbang Tol Cikupa maupun Cikarang Barat sebelum masa larangan mudik beberapa waktu lalu.

Sementara, tercatat sekitar 300 ribu warga yang keluar dari Jakarta melalui moda transportasi kereta api dan pesawat  terbang.

“Termasuk tambahan yang menggunakan roda dua yang melewati Gunung Waringin menuju Jawa, itu puncaknya terjadi satu Minggu terakhir, di mana sekitar 100 hingga 200 ribu masyarakat tetap nekat untuk pulang,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper