Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies: Kasus Covid-19 di Jakarta Turun, tapi Belum Lampaui Puncak Pandemi

Dinas Kesehatan DKI Jakarta sempat mencatat angka positivity rate Covid-19 menyentuh di angka 43 persen. Pencatatan itu turun di angka 41 persen pada tanggal 1 Juli.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan angka positivity rate di Ibu Kota relatif mengalami penurunan yang signifikan satu pekan terakhir. Hanya saja, Anies menerangkan data itu belum sahih menunjukkan DKI Jakarta sudah melampui puncak pandemi Covid-19.

“Saya mohon kepada teman-teman jangan menyimpulkan sudah lewat puncak dan lain-lain, nanti Minggu depan baru kita simpulkan tetapi sekarang angka positivity rate dari hari ke hari menunjukkan penurunan,” kata Anies saat konferensi pers daring, Minggu (25/7/2021).

Dinas Kesehatan DKI Jakarta sempat mencatat angka positivity rate Covid-19 menyentuh di angka 43 persen. Pencatatan itu turun di angka 41 persen pada tanggal 1 Juli. Tren penurunan itu berlanjut di angka 46 persen pada tanggal 16 Juli. Selang dua hari, positivity rate berada di angka 28 persen. Pada tanggal 24 Juli, positivity rate menyentuh di angka 24 persen.

Di sisi lain, Anies mengatakan, kapasitas pemeriksaan dan penelusuran kontak erat Covid-19 di DKI Jakarta relatif stabil di atas standar Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

“Bahkan beberapa kali kita di atas 30 kali standar, dengan begitu kami yakin dengan angka positivity rate. Kalau anda menyaksikan angka positivity ratenya turun artinya ada tren turun,” kata dia.

Akan tetapi, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menegaskan belum ada tren pelandaian kasus Covid-19 di Ibu Kota. Alasannya, positivity rate DKI Jakarta masih jauh dari standar minimal yang ditetapkan WHO.

“Prediksinya tetap menjelang akhir Juli ini, tapi belum bisa dikatakan melandai di Jakarta karena positivity rate tinggi lebih dari 20 persen,” kata Dicky melalui pesan suara kepada Bisnis, Selasa (20/7/2021).

Selain itu, Dicky juga menyoroti tingkat kematian pasien Covid-19 di Jakarta yang relatif mengkhawatirkan. Tingkat kematian itu mencerminkan rendahnya kemampuan pemeriksaan dan penelusuran kontak erat riil pasien Covid-19 di tengah masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper