Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlihat antusias mengabarkan kondisi di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Ibu Kota yang mulai lenggang.
Melalui rekaman video yang disiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Anies berulang kali menunjukkan senyum yang mekar saat menjelaskan kondisi rumah sakit rujukan Covid-19 yang relatif terkendali saat ini.
“Sekarang ini, selasar-selasar IGD sudah kosong. Pasien sudah bisa langsung masuk ke dalam IGD di dalam IGD hanya beberapa pasien. Aliran pasien baru yang datang ke fasilitas kesehatan sudah berkurang,” kata Anies, Senin (26/7/2021).
Kesimpulan itu disampaikan Anies setelah mengecek langsung sejumlah rumah sakit rujukan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Anies bercerita dirinya mengunjungi RSUD Budhi Asih dan RSUD Duren Sawit hari ini untuk memastikan data turunnya kasus aktif di Jakarta beberapa waktu terakhir.
“Sudah jauh berbeda dibandingkan kita datang sebelumnya-sebelumnya saat rumah sakit sangat penuh bahkan selasar depan IGD pun dipenuhi antrean pasien yang akan masuk ke IGD,” ujarnya.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, terjadi penurunan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota yang signifikan. Pada 25 Juli kemarin, kasus aktif di Jakarta menyentuh di angka 64.000 pasien. Padahal, puncak kasus itu sempat menyentuh di posisi 113.000 pasien pada 16 Juni 2021.
Di sisi lain, positivity rate DKI Jakarta juga menunjukkan tren penurunan yang signifikan di angka 25 persen pada pekan ini. Angka itu jauh lebih rendah dari positivity rate awal Juli lalu yang berada di kisaran 45 persen.
“Pemakaman Protap Covid-19 yang pernah mencapai lebih dari 350 pemakaman per hari kini sudah turun di bawah 200 per hari,” kata dia.
Akan tetapi, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menegaskan belum ada tren pelandaian kasus Covid-19 di Ibu Kota. Alasannya, positivity rate DKI Jakarta masih jauh dari standar minimal yang ditetapkan WHO.
“Prediksinya tetap menjelang akhir Juli ini, tapi belum bisa dikatakan melandai di Jakarta karena positivity rate tinggi lebih dari 20 persen,” kata Dicky melalui pesan suara kepada Bisnis, Selasa (20/7/2021).
Selain itu, Dicky juga menyoroti tingkat kematian pasien Covid-19 di Jakarta yang relatif mengkhawatirkan. Tingkat kematian itu mencerminkan rendahnya kemampuan pemeriksaan dan penelusuran kontak erat riil pasien Covid-19 di tengah masyarakat.