Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Bakal Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka, Jika...

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, akan melakukan evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), jika BOR di rumah sakit terus meningkat secara signifikan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui usai meninjau perayaan Tahun Baru di Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (1/1/2022). ANTARA/Yogi Rachman
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui usai meninjau perayaan Tahun Baru di Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (1/1/2022). ANTARA/Yogi Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus memantau tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) sebagai acuan untuk melakukan kebijakan pengetatan, termasuk keberlanjutan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, akan melakukan pengetatan mobilitas warga, termasuk pelaksanaan PTM, jika BOR di rumah sakit terus meningkat secara signifikan.

"Sekarang kita monitoring terus BOR untuk pasien Covid-19. Apabila ada tren peningkatan secara signifikan yang mengkhawatirkan, maka bisa dilakukan pengetatan," kata Anies seperti dilansir dari Antara, Selasa (1/2/2022).

Menurut Anies, faktor untuk memberlakukan pengendalian mobilitas masyarakat, salah satunya dilakukan dengan memantau tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit.

Anies mengakui, saat ini kasus positif COVID-19 varian Omicron terus meningkat, tapi BOR di rumah sakit masih relatif rendah sehingga pihaknya masih menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat.

"Angka Omicron meningkat. Kita harus hati-hati, tapi tingkat keparahannya tidak seperti enam bulan lalu. Soal kebijakan lain, kita akan monitoring dan evaluasi bersama Pemerintah Pusat," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agar pelaksanaan PTM di tiga provinsi penyumbang kasus aktif Covid-19 terbanyak, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, segera dievaluasi.

Jokowi juga mendorong agar percepatan program vaksinasi COVID-19 dilakukan kepada sasaran warga lansia dan anak-anak usia 6-11 tahun guna memberikan proteksi tambahan saat pelaksanaan PTM.

Sekadar catatan, Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta telah diisi 4.814 pasien Covid-19 pada Selasa (1/2/2022).

Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Aris Mudian mengatakan, jumlah pasien yang dirawat bertambah 224 dibanding dengan hari sebelumnya 4.590. Secara keseluruhan, total pasien Covid-19 yang terdaftar di Wisma Atlet di Tower 4, 5, 6, dan 7 mencapai 140.660 orang.

Dari total tersebut, 135.846 orang di antaranya sudah keluar, ada yang sembuh, dirujuk ke rumah sakit lain, atau meninggal dunia. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper