Bisnis.com, JAKARTA - Klub Supermoto sampaikan permintaan maaf setelah video yang memperlihatkan puluhan anggotanya menerobos jalan tol viral di media sosial.
Reza selaku perwakilan Klub Pecinta Supermoto Otomotif menyampaikan permintaan maaf ke publik.
Ia menjelaskan bahwa anggota klub motornya masuk jalan tol karena tidak tahu.
"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan dengan berita tersebut. Itu benar adanya kami yang masuk jalan tol dan kami tidak mengetahui kalau itu jalan tol karena kondisi malam dan tidak membaca plang," kata Reza.
Sebagai informasi, aksi anggota klub Supermoto terobos jalan tol terjadi pada Sabtu dini hari, 26 Februarai 2022. Saat itu mereka sedang melakukan kegiatan rutin touring setiap Jumat malam.
Baca Juga
"Kami ada kegiatan setiap Jumat malam, saat kejadian kemarin itu secara spontan kami masuk ke jalan tol memang tidak mengetahui. Soal jalan-jalan tidak ada kegiatan rutin," kata Reza.
Adapun tentang merekam aksi mereka menerobos jalan tol itu, menurut Reza, hanya untuk dokumentasi klub.
"Jujur yang merekam itu tidak tahu kalau itu di jalan tol, memang kami suka ngerekam video itu. Buat dokumen pribadi sebetulnya," kata Reza.
Atas kejadian itu, 28 anggota klub Supermoto Se-Jabodetabek akhirnya menyerahkan diri ke Kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sementara itu, Kepala Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jamal Alam mengatakan telah melakukan pemeriksaan kepada para anggota klub tersebut.
Hasilnya, memang para anggota klub motor itu mengaku tidak mengetahui bahwa mereka telah melintas di jalan tol.
"Dari beberapa yang kita mintai keterangan secara umum mereka mengatakan ketidaktahuan tentang jalan tol Kelapa Gading," katanya, Minggu, 6 Maret 2022.
Pintu tol di Kelapa Gading, kata dia, selama ini memang menggunakan sistem terbuka alias mobil masuk dahulu, bayarnya di akhir di pintu keluar.
"Kalau yang terbuka bisa masuk dulu bayar di akhir atau masuk langsung bayar keluar langsung otomatis keluar. Nah yang di Kelapa Gading saya lihat menggunakan sistem terbuka," kata AKBP Jamal.
Berdasarkan tinjauan di lapangan oleh jajaran Ditlantas Polda Metro, di lokasi tidak ada gate tol atau gerbang tol, sehingga bagi yang tidak tahu, akan mengira itu jalan biasa.
"Kebanyakan mereka tidak mengetahui bahwa itu adalah jalan tol begitu masuk sudah tidak bisa menghindar atau mengubah arah sehingga tetap melanjutkan perjalanan," ucap Jamal.