Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Area Perpustakaan Gedung Panjang Kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat, pada Kamis (7/6/2022).
Anies berharap perpustakaan tersebut tidak sekadar menjadi tempat disimpannya buku-buku, tetapi juga untuk menjadi wadah untuk membangun komunitas.
"Ini salah satu janji yang kami eksplisitkan dari 23 janji yang kami bawa, salah satunya peresmian Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi HB Jassin. Tempat ini harus membangun komunitas bukan sekedar kumpulan buku-buku," kata Anies di Area Perpustakaan Gedung Panjang Kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2022).
Anies menilai bahwa perpustakaan masa kini berbeda dengan zaman dahulu. Menurutnya, perpustakaan saat ini juga dapat menjadi co-working space karena dipenuhi dengan akses web digital, tempat berkarya, dan tempat belajar.
"Ini future of library [perpustakaan masa depan], kami berharap ini menjadi cermin perpustakaan. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Kamis 7 Juli 2022, Perpustakaan Jakarta Dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin resmi dibuka," ujar Anies.
Adapun, Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Area Perpustakaan Gedung Panjang memiliki wajah baru yang esetetis. Melansir laman PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Gedung Panjang sendiri didesain oleh Andra Martin, seorang arsitek yang dikenal lewat karya-karya desain bangunan unik dan estetis.
Baca Juga
Dikabarkan, bangunan fisik gedung merupakan penggambaran inspirasi dari lagu Ismail Marzuki, Rayuan Pulau Kelapa. Gedung Panjang memanjang di lahan yang dulu jadi pusat kuliner TIM.
Bangunan tersebut terdiri dari 14 lantai yang tampak berundak-undak dari kejauhan, tidak rata seperti bangunan tinggi konvensional. Selain itu, terdapat pula elemen motif tumpal dari batik Betawi pada bangunan.
Fasilitas di Gedung Panjang sendiri terdiri dari Galeri Seni, Perpustakaan Umum, Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Kantor Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Ruang Diskusi Komite Seni, dan Wisma Seni.