Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengomentari perubahan nama 31 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada Rabu (3/8/2022).
Dia mengungkapkan, bahwa seharusnya Anies membuat terobosan yang langsung berdampak kepada masyarakat bukan hanya sekedar mengubah nama.
"Yang terasa langsung gitu kesuksesannya di tengah masyarakat. Bukan cuma ganti-ganti nama, kemarin nama jalan, sekarang rumah sakit. Setop deh bikin kebijakan ngawur," kata Prasetyo dalam keterangannya, dikutip Kamis (4/8/2022).
Pada Juni silam, Anies meresmikan 22 nama jalan di Jakarta diubah menjadi nama-nama tokoh Betawi. Selanjutnya, Politikus PDIP tersebut pun menyinggung bahwa DKI Jakarta masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus segera ditangani.
Seperti angka kemiskinan yang terus merangkak naik. Selain itu, sejumlah permasalahan kampung kumuh di tengah kota yang juga belum terselesaikan.
"Ini Jakarta lho. Lihat tuh Tanah Tinggi, terus Johar. Mereka itu perlu sentuhan pemerintah, butuh solusi dengan program-program yang baik, bukan ganti-ganti nama begitu, itu enggak dibutuhkan masyarakat," katanya.
Baca Juga
Prasetyo kemudian menilai bahwa penamaan rumah sakit sudah tertera jelas dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Selain itu menurutnya sudah sejak lama orang-orang mengetahui rumah sakit adalah lokasi untuk mengobati penyakit.
"Dari dulu kalau kita sakit ke mana sih larinya, ya ke rumah sakit. Memang namanya rumah sakit ya untuk mengobati penyakit. Logikanya kan begitu. Kalau sudah sehat ya kerja, beraktivitas kembali," pungkasnya.