Bisnis.com, JAKARTA - Permasalahan Formula E semakin pelik seiring dengan hasil audit yang tidak kunjung diumumkan Jakpro.
Sebagaimana diketahui, PT Jakarta Propertindo (PERSERODA) atau Jakpro akan menyelenggarakan Formula E sesi kedua Juni mendatang.
FPDI Perjuangan DPRD DKI/Komisi B Gilbert Simanjuntkan mengatakan apa yang telah dilakukan oleh mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebaiknya tidak dicontoh oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono hingga selesai masa jabatannya terkait Formula E.
“Jakpro berkali-kali mengumumkan akan memberikan hasil audit, yang menyatakan untung dan terakhir tetap akan melanjutkan sesi berikutnya. Padahal kejelasan besar kerugian yang terjadi tidak diungkap dan malah akan melanjutkan sesi kedua dan ketiga setiap tahun,” jelas Gilbert dalam keterangan yang dikutip Bisnis, Senin (9/1/2023).
Gilbert memandang hal tersebut akan menjadi suatu masalah bagi manajemen Pemprov DKI apabila masih akan berlanjut hingga beberapa tahun, seiring dengan adanya dampak dari kebijakan Anies Baswedan.
Dikatakan, sebaiknya Jakpro memberikan hasil audit Formula E.
Baca Juga
Adapun persoalan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang sedang berjalan tidak menjadi alasan audit oleh kantor akuntan publik tidak bisa dilakukan.
“Keterbukaan pengelolaan uang rakyat penting untuk diberi contoh oleh Gubernur Heru. Alasan yang mengatakan Jakpro yang bertanggungjawab, juga sekarang B to B, tidak menghilangkan adanya kesalahan manajemen era Anies yang harus dibenahi Heru sebagai gubernur sekarang,” jelas Gilbert.
Ditegaskan, kegagalan memberikan hasil audit secara terbuka ke publik bukan hanya tanggung jawab Jakpro semata-mata, juga tanggung jawab Pemprov DKI, dalam hal ini gubernur yang sedang menjabat.
Di lain pihak, Anggota Komisi B DPRD DKI dari Fraksi PKS, Muhammad Taufik Zoelkifli (MTZ) menyatakan dirinya mendukung penuh diselenggarakannya Formula E di Jakarta dan juga mendorong Pj Gubernur DKI Jakarta serta PT Jakpro menyelenggarakan acara tersebut.
Pernyataan tersebut berdasarkan tiga alasan, yakni PT Jakpro sudah menekan kontrak B2B dengan FEO untuk 3 tahun. Sangat tidak bagus bagi Jakpro kalau kemudian membatalkan kontrak.
Kemudian, penyelenggaraan Formula E Jakarta tahun 2022 banyak menuai pujian dari dunia international.
Indonesia harus mempertahankan kesuksesan tersebut.
Faktor lainnya, dengan menyelenggarakan Formula E sebanyak 3 kali (sampai dengan 2024 sesuai kontrak) Indonesia akan mendapat keuntungan finansial.
Selain keuntungan perputaran ekonomi makro yang sudah dihitung INDEF dan meningkatnya citra kota Jakarta dan bangsa sebagai kota /negara yang mampu menyelenggarakan event dunia dengan baik.