Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengendara Ojol Akan Demo, Tolak Kebijakan Jalan Berbayar ERP di Jakarta

Para pengemudi ojek online berencana untuk melakukan demo menolak rencana kebijakan jalan berbayar atau ERP karena dianggap akan mengurangi pendapatan.
Pengendara Ojol Akan Demo, Tolak Kebijakan Jalan Berbayar ERP di Jakarta. Pengendara melintasi di jalan yang akan diterapkan sebagai jalan berbayar di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengendara Ojol Akan Demo, Tolak Kebijakan Jalan Berbayar ERP di Jakarta. Pengendara melintasi di jalan yang akan diterapkan sebagai jalan berbayar di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Para pengendara ojek online (ojol) berencana melakukan unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Aksi ini merupakan bentuk protes atas rencana penerapan kebijakan Electronic Road Pricing (ERP).

“Beberapa teman-teman kami ingin menyampaikan aspirasi mereka [lewat demonstrasi] untuk tidak menerapkan ERP bagi ojol. Menolak ERP diterapkan bagi ojol,” jelas Ketua Presidium Garda Indonesia Igun Wicaksono kepada Bisnis, Selasa (17/1/2023).

Igun menilai rencana penerapan ERP untuk beberapa ruas jalan di Ibu Kota Jakarta ini meresahkan para pengendara ojol. Garda Indonesia sebagai asosiasi pun meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk meninjau ulang penerapan jalan berbayar bagi para pengendara ojol.

“Jadi artinya khusus untuk ojek online agar dibebaskan apabila ERP atau jalan berbayar tetap diterapkan nantinya,” jelas Igun.

Igun melanjutkan, penerapan ERP tersebut berpotensi membebani para pengendara ojol yakni mengurangi pendapatan mereka. Hal itu juga diperburuk dengan tarif ojol yang berlaku saat ini masih dikenakan potongan oleh para operator atau aplikasi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo memberikan tanggapan terkait pro kontra rencana penerapan electronic road pricing (ERP) di Jakarta.

Syafrin menyampaikan pengendalian lalu lintas di Jakarta secara elektronik menjadi satu hal yang penting. Berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan, Dishub telah menerapkan dua model pengendalian lalu lintas, salah satunya 3 in 1. Sistem ini kurang efektif karena banyak pengguna kendaraan yang menggunakan joki.

Sistem lainnya adalah ganjil genap berdasarkan plat nomor kendaraan. Namun kurang efektif seiring penambahan kendaraan motor di Jakarta yang cukup masif.

“Oleh sebab itu pengendalian lalu lintas selanjutnya adalah secara elektronik dengan menggunakan prinsip berdasarkan conjungtion price,” jelas Syafrin.

ERP merupakan salah satu cara dalam melakukan pengendalian lalu lintas secara elektronik. Syafrin menyampaikan dalam pelaksanaannya ERP akan menggunakan teknologi yang sudah digunakan oleh sejumlah negara.

“Prinsipnya teknologi yang sekarang sudah dilaksanakan di dunia itu yang jadi acuan dari Pemprov DKI sehingga ERP ini kita terapkan. Yang terbaru itu dengan satelit. Itu sudah maju,” jelas Syafrin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper