Bisnis.com, JAKARTA — Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta PT Food Station Tjipinang Jaya mulai memproduksi produk Minyakita untuk memenuhi kebutuhan minyak di Jakarta sekaligus memperkuat bisnis perusahaan.
Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiraryo mengatakan, produksi Minyakita dilakukan secara sinergi dengan mitra bisnis, yakni Borneo Mitra Bersama Sejati dan Binamas. Adapun untuk rilis perdana ini, Minyakita dapat diproduksi 8.000 liter per jam.
“Minyakita yang diproduksi ini nantinya akan didistribusikan ke distributor Jakarta. Pabrik yang digunakan untuk memproduksi milik mitra bisnis yang disewa Food Station,” jelas Pamrihadi, Minggu (30/4/2023).
Ke depan, Pamrihadi melanjutkan, pihaknya belum berencana untuk menambah kapasitas produksi Minyakita. Dia menyampaikan bahwa Food Station akan melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu agar lebih efisien.
“Kami akan evaluasi dulu agar dapat mengatur demand dan supply nya dengan baik. Kalau memang demand nya tinggi, dan Food Station bisa efisien dengan menjual harga lebih murah, maka kami sedikit demi sedikit akan meningkatkan kapasitas produksi,” jelasnya.
Sebagai informasi, produksi perdana Minyakita ini bertujuan agar ketersediaan pasokan warga DKI Jakarta terhadap produk ini lancar, dan warga bisa mendapatkan Minyakita dengan harga yang relatif lebih rendah, sehingga inflasi terkendali.
Baca Juga
Sebelumnya, Food Station juga telah melakukan kerja sama dengan PT Sukanda Djaya, anak perusahaan PT Diamond Tbk. yang selama ini memproduksi susu UHT bermerek FS di Jakarta.
Kerja sama tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan nutrisi, khususnya Susu UHT bagi warga DKI Jakarta penerima manfaat Program Pangan Murah Bersubsidi.
Pamrihadi mengatakan PT Sukanda Djaya dalam jangka waktu kerjasama ini akan memproduksi dengan estimasi sejumlah 18 juta liter susu UHT bermerek “FS”.
“PT Sukanda Djaya akan memasok 18 juta liter susu dengan merek FS kepada PT Food Station untuk didistribusikan melalui program pangan bersubsidi, retail modern, dan general trade,” ujar Pamrihadi.