Bisnis.com, JAKARTA - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta PT Food Station Tjipinang Jaya memproyeksikan pendapatan tahun ini tumbuh 15 persen dengan ditopang oleh penjualan sejumlah produk, salah satunya Minyakita.
“Secara pendapatan, kami proyeksikan ada peningkatan pendapatan sekitar 15 persen. Namun mengingat tujuan dari penyediaan Minyakita adalah ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga, maka margin yang Food Station ambil relatif tidak besar,” jelas Pamrihadi kepada Bisnis, Minggu (30/4/2023).
Kenaikan pendapatan tersebut tidak hanya ditopang oleh produk Minyakita semata, Pamrihadi mengatakan, ada beberapa produk lain yang ikut menopangnya.
“Ada beberapa produk lain, seperti kenaikan volume penjualan paket sembako, kenaikan penjualan gula, dan kenaikan volume penjualan produk baru,” jelasnya.
Sebagai informasi, total pendapatan usaha Food Station pada 2022 mencapai Rp1,7 triliun atau meroket 75,95 persen (year-on-year/yoy).
Dari pendapatan tersebut, laba kotor perusahaan perusahaan mengalami peningkatan menjadi Rp165 miliar pada 2022, dibandingkan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp92,92 miliar.
Baca Juga
Kemudian, laba usaha perusahaan tercatat sebesar Rp61,7 miliar, meningkat 274 persen dari perolehan 2021 sebesar Rp16,48 miliar. Sementara itu, laba bersih mencapai Rp57,71 miliar, naik 156 persen dari Rp22,48 miliar (yoy).