Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengatakan, rencana penghapusan 417 unit bus Transjakarta masih dalam proses administrasi meski sudah dicanangkan sejak 2018.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menyampaikan, pihaknya berharap proses penghapusan 417 unit bus Transjakarta bisa segera dilakukan karena sudah diusulkan dari 2018.
“Penghapusan ini sudah diusulkan dari 2018, ini kemarin baru dibahas lagi. Kami berharap ini bisa segera dilakukan, sehingga upaya-upaya akselerasi dari semuanya tentu menjadi penting,” ujar Syafrin di Balaikota Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Syafrin menambahkan bahwa pihak Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta juga terus melakukan penataan administrasi agar rencana penghapusan tersebut bisa segera dilakukan.
“Teman-teman di Badan Pengelolaan Aset Daerah [BPAD] juga terus melakukan penataan administrasi dari basis data yang diusulkan,” jelasnya.
Seperti diketahui, rencana penghapusan 417 unit bus Transjakarta sudah masuk dalam pembahasan DPRD DKI Jakarta. Namun demikian, DPRD sampai saat ini belum menerima data lengkap terkait penghapusan tersebut.
Baca Juga
“Sampai saat ini saya belum menerima data karena terbentur bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. Minggu depan kami akan meninjau ke lokasi secara langsung, kita agendakan Senin,” jelas Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Andyka.
Andyka menegaska, kegiatan turun ke lapangan tersebut tentunya tetap akan menunggu data-data yang lengkap. Dirinya pun mengharapkan BPAD dapat memberikan data tersebut minggu ini.
“Kalau kita turun tanpa data kan tidak bisa, jadi datanya harus kita pegang dulu, dan InsyaAllah Senin depan kita turun,” jelasnya.
Berdasarkan catatan, Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan 417 unit bus Transjakarta yang akan dihapus telah selesai dari sisi usia teknis maupun usia ekonomisnya.
Syafrin mengakui penghapusan ratusan unit bus itu akan mengakibatkan penyusutan harga dari harga beli sebelumnya. Dia mengatakan, bahwa penyusutan rata-rata sekitar 10-20 persen dari harga beli.
“Harga beli awal 417 bus tersebut jika ditotalkan angkanya sekitar Rp22 miliar,” jelasnya.