Bisnis.com, JAKARTA — DPRD DKI Jakarta segera mengevaluasi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) setelah penyelenggaraan Formula E 2023 selesai dilakukan. Pasalnya, penyelenggaraan ajang tersebut menimbulkan banyak pertanyaan.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Manuara Siahaan mengatakan, banyak mempertanyakan kemampuan Jakpro dalam menjalankan bisnis, terutama dalam menyelenggarakan Formula E 2023.
“Banyak yang mempertanyakan kekuatan direksi Jakpro sebetulnya karena relatif baru. Kita harus menjaga wajah republik di mata internasional, bagi saya selaku anggota dewan inilah titik balik mengevaluasi kinerja direksi Jakpro,” ujar Manuara saat dihubungi wartawan, Kamis (1/5/2023).
Adapun, evaluasi terhadap kinerja Jakpro tersebut akan dilakukan Komisi B DPRD DKI Jakarta usai ajang balap mobil listrik Formula 2023 selesai dilakukan.
“Segera sesudah Formula E 2023 selesai dilakukan, saya akan sampaikan kepada Pak Gubernur untuk melakukan evaluasi, jadi jangan jual kucing dalam karung, jangan pencitraan lagi,” jelasnya.
Evaluasi yang akan dilakukan nantinya dilaksanakan secara post audit. Komisi B DPRD DKI Jakarta juga akan menelusuri apakan penyelenggaraan tersebut sukses mendatangkan banyak sponsor atau tidak.
Baca Juga
“Kalau kami akan melihat secara post audit, setelah acara ini kami akan dorong post audit seperti apa. Kami akan lihat sponsornya,” jelasnya.
Manuara menambahkan, Formula E 2023 yang digelar Jakpro dinilai kurang melakukan promosi sehingga calon sponsor lokal merasa tidak tertarik untuk berpartisipasi dalam ajang balap mobil listrik internasional tersebut.
Dia juga menuturkan bahwa sampai saat ini belum terdengar nama perusahaan dari badan usaha milik negara (BUMN) yang ikut memberikan sponsorship. Dia menduga bahwa Menteri BUMN Erick Thohir tidak mengarahkan perusahaan BUMN untuk berpartisipasi dalam ajang Formula E 2023.
“Perusahaan BUMN ini di bawah Menteri BUMN. Mungkin mereka takut memberikan sponsor karena tidak diberikan perintah dari atas,” jelasnya.