Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan anggaran sebesar Rp130 miliar untuk pengadaan kamera AI yang rencananya dipasang di 40 titik di wilayah Jakarta.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, Pemprov DKI telah menyiapkan dana sebesar RP130 miliar untuk pembangunan penunjang intelligent traffic light system, dimana sistem ini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Teknologi AI tersebut nantinya sudah tertanam di dalam kamera yang memudahkan petugas dihsub dalam mengurai kemacetan di setiap simpang. Nantinya alat ini akan dipasang tidak jauh dari lampu lalu lintas.
“Jika sebelumnya untuk pengaturan lampu lalu lintas begitu ada perubahan kami harus melakukan setting lampu-lampu secara manual dan turun ke lapangan, dengan ada teknologi AI maka membantu untuk bekerja secara real time,” ujar Syafrin di Gedung Dinas Teknis Abdul Muis, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023).
Adapun sistem kerja real time tersebut nantinya teknologi AI membantu petugas untuk menentukan menit lampu lalu lintas di lokasi tersebut ditentukan, baik itu lampu hijau, kuning, dan merah.
“Sistem akan melakukan identifikasi langsung secara real time, berapa waktu (lampu) hijau yang dibutuhkan untuk setiap titik persimpangan agar kendaraan yang melintas dalam periode waktu tertentu keseluruhannya bisa melintas,” jelasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Pemprov DKI telah memasang teknologi AI tersebut di 20 titik wilayah di Jakarta dengan anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp78 miliar.
Sejumlah 20 titik tersebut antara lain Jalan Jembatan 2 Raya - Jalan Tubagus Angke, Jalan Kyai Tapa- Jalan Daan Mogot (Grogol), Jalan S. Parman - Jalan Tomang Raya, Jalan S. Parman-Jalan KS. Tubun-Jalan Gatot Subroto (Slipi), dan Jalan Gatot Subroto - Jalan Rasuna Said (kuningan).
Selanjutnya, Jalan Gatot Subroto - Jalan Supomo (Pancoran), Jalan MT haryono - Jalan Sutoyo (Cawang Uki), Jalan DI Panjaitan - Jalan Kalimalang, Jalan Ahmad yani - Jalan Utan Kayu (Rawamangun), dan Jalan Ahmad Yani- Jalan Pemuda - Jalan Pramuka.
Kemudian, Jalan Ahmad Yani - Jalan H.Ten, Jalan Perintis Kemerdekaan - Jalan Letjen Suprapto, Jalan Senen Raya - Jalan Kwitang (Senen), Jalan Gunung Sahari - Jalan Wahidin, dan Jalan Gunung Sahari - Jalan Dokter Sutomo (MBAL).
Sisanya Jalan Gunung Sahari - Jalan Angkasa - Jalan Samanhudi, Jalan Gunung Sahari - Jalan Mangga Besar (kartini), Jalan Gunung Sahari - Jalan Pangeran Jayakarta, Jalan Gunung Sahari – Jalan Mangga Dua, dan Jalan Perniagaan Raya - Jalan Pasar pagi flyover (Jembatan Lima).
Penerapan teknologi AI di 20 titik tersebut dianggap sukses, pasalnya sudah menurunkan antrian kendaraan sekitar 20 persen.