Bisnis.com, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mewaspadai adanya kecurangan dalam putaran kedua pemilihan kepala daerah DKI.
"Saya harap media datang ke TPS di pinggiran (Jakarta) kawasan Tangerang, Depok, dan Bekasi, lihat apakah KTP yang ditunjukin itu sama dengan C6," kata Ahok saat ditemui wartawan di Gedung Priamanaya Energi, Jalan Talang pada Senin (20/3/2017).
Surat C6 adalah surat pemberitahuan waktu dan tempat pemungutan suara yang diterima pemilih.
Ahok ingin memastikan blanko C6 diterima oleh pemilih warga Jakarta sesuai dengan KTP. Karena itu, dia meminta setiap pemilih yang datang ke tempat pemilihan suara (TPS) agar diperiksa identitasnya. Kata dia, KTP pemilih harus sama dengan identitas di blanko C6.
"Kalau nggak sama, kita tangkap bersama, nah ini yang kami lakukan," ucap dia.
Karena itu, Ahok meminta, nantinya saksi harus berada di depan meja ikut memeriksa setiap pemilih bersama dengan panitas pemungutan suara. Hal ini harus dilakukan karena identitas bisa dimanipulasi atau dipalsukan.
Baca Juga
Menurut dia, ada kemungkinan terjadinya kecurangan. Karena itu ia meminta agar pelaksanaan pilkada dijaga bersama-sama, semua pihak. Kata Ahok, bisa aja oknum petugas memberikan blanko C6 kepada orang yang bukan semestinya.