Bisnis.com, JAKARTA - Operator air bersih Jakarta wilayah Timur PT Aetra Air Jakarta optimis laju pertumbuhan bisnis air tahun ini lebih cerah meskipun diawali dengan bencana alam banjir yang sempat mengganggu pelayanan.
Perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih Rp159 miliar atau tumbuh 43% dibandingkan realisasi tahun lalu Rp110 miliar. Capaian tersebut akan dilakukan melalui penambahan jumlah pelanggan hingga 10.000 sambungan baru terhadap masyarakat umum dan sektor industri manufaktur di Jakarta Utara.
“Plan net income kami naik 43% yang lebih banyak dari usaha efisiensi operasi misalnya penurunan Non Revenue Water atau tingkat kebocoran air dan penambahan pelanggan,” ujar Corporate Secretary Aetra Priyatno B. Hernowo disela-sela penyerahan bantuan korban banjir di Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur, Kamis (13/2/2014).
Jumlah pelanggan Aetra saat ini mencapai 398.621 pelanggan dengan tingkat kehilangan air Aetra pada 2013 mencapai 42,88%. Kebocoran akan ditekan pada level 33%-34% dengan meninvestasikan dana internal Rp120 miliar yang terbagi pada tiga wilayah yakni utara Rp60 miliar, tengah Rp40 miliar dan selatan Rp20 miliar.
Menurut Hernowo konsentrasi menekan tingkat kehilangan air dinilai efektif untuk mendongkrak kinerja pendapatan perseroan yang tahun ini dipatok Rp1,088 triliun atau tumbuh 9% dari realisasi pendapatan tahun lalu Rp996 miliar.
Proyeksi kinerja Aetra tahun ini lebih realistis dibandingkan 2013 yang menargetkan Rp1,3 triliun, namun sayangnya pada akhir tahun gagal dicapai.
Presiden Direktur Aetra Mohammad Selim waktu itu sudah melihat tanda-tanda sulit mencapai target karena sampai triwulan III baru membukukan Rp890 miliar akibat kebijakan pemerintah kenaikan upah 40% tidak masuk ekspektasi perencanaan awal.