Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPD Menggeliat, Raih Pendapatan Rp3 M

PPD mulai menggeliat dan mencatat pendapatan sebesar Rp3 miliar pada semester pertama 2014 di samping melakukan berbagai pembenahan internal.
Ilustrasi
Ilustrasi

BIsnis.com, JAKARTA - Perusahann Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta atau PPD mulai menggeliat dari keterpurukan dan mencatat pendapatan sebesar Rp3 miliar pada semester pertama 2014 di samping melakukan berbagai pembenahan internal.

Ketua Badan Pengawasan Perum PPD Hasudungan Aritonang mengatakan pihaknya sejak setahun belakangan mulai melakukan berbagai pembenahan internal seperti mengetatkan seleksi penerimaan karyawan serta menata aspek manajemen.

“Dulu PPD terpuruk karena manajemen yang tidak tertata. Sekarang sudah kita benahi,” ucapnya, Rabu (1/10/2014).

Hasil pembenahan tersebut menurutnya terlihat pada semester pertama tahun ini di mana PPD meraih pendapatan sebesar Rp3 miliar walaupun keuntungan tersebut belum bisa diserahkan kepada negara sebagai dividen.

“Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya pendapatan Rp3miliar ini sudah sangat bagus karena sudah lama belum pernah dapat pendapatan sebesar ini,” ujarnya.

Selain melakukan pembenahan internal, lanjutnya, PPD juga mulai melakukan berbagai terobosan seperti melakukan sinergisitas antar-BUMN dengan menggandeng berbagai perusahaan pelat merah seperti PT Djakarta Loyd, PT Angkasa Pura I dan II, PT Kereta Api Indonesina dan PT Pelabuhan Indonesia II untuk menerapkan suatu sistem transportasi terpadu.

“Kami tengah melakukan penjajakan dengan BUMN tersebut tapi target tersebut masih jangka panjang,” ucapnya.

Untuk mendukung kebangkitan PDD, menurutnya, saat ini perusahaan tersebut sudah membentuk sebuah unit bisnis yang mengelola 10 unit Bus Trans Jabodetabek yang melayani koridor Ciputat-Blok M.

Rencananya pada akhir tahun ini jumlahnya akan bertambah menjadi 88 unit untuk melayani penumpang pada kota-kota satelit di sekitar Jakarta tersebut.

Direktur Utama PPD Pande Putu Yasa mengatakan pembentukan unit bisnis tersebut menurutnya merupakan suatu tuntutan agar pengoperasian unit usaha yang produktif semisal Trans Jabodetabek bisa dilakukan secara profesional.

Dia mencontohkan wujud keprofesionalan PPD dalam mengelola Trans Jabodetabek adalah dengan menyiapkan segenap peralatan berteknologi tinggi seperti kamera CCTV, Global Positioning System (GPS) untuk mengukur ketepatan operasional armada.

“Unit bisnis ini merupakan satuan bisnis strategis PPD yang akan menopang pengembangan usaha sehingga mempermudah manajemen melakukan pengelolaan,” jelasnya.

PPD, katanya akan mendirikan unit bisnis baru berupa pengoperasian 59 unit bus Trans Jakarta koridor I Blok M-Kota, pada November 2014 mendatang.

Unit usaha tersebut, ucapnya, didirikan karena ada ketentuan bahwa konsorsium pengelola moda transportasi tersebut akan dibubarkan dan setiap perusahaan yang tergabung di dalamnya berhak melakukan pengelolaan secara mandiri.

“Ke depan kami merencanakan 30% operasional armada akan dilakukan oleh unit bisnis yang kami miliki,” katanya.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suroyo Alimoeso mengatakan pemberian bantuan 10 unit bus dari Kemenhun diharapkan menjadi momentum kebangkitan PPD seperti pada masa keemasan di era 1970-an.

“Yang penting saat ini PPD mau merawat bus bantuan yang diterima sehingga terlihat bersih dan menarik perhatian warga untuk mengakses moda transportasi ini,” terangnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper