Bisnis.com, JAKARTA-- Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, saat ini ada 40% truk sampah milik DKI Jakarta yang rusak dari total 893 truk.
Menurut Isnawa, truk-truk itu rusak, karena jarang digunakan sehingga kualitas truk mengalami penyusutan.
“Itu karena kita sering sewa sehingga truk milik sendiri reyot karena jarang diremajakan,” ujar Isnawa saat ditemui di Balai Kota, Senin (9/11/2015).
Menurut Isnawa, rusaknya truk tersebut akibat tradisi sewa dari pejabat terdahulu.
“Makanya Pak Gubernur marah, karena dulu Dinas Kebersihan sukanya sewa truk hingga Rp 14 miliar. Saya tidak tahu kenapa dulu lebih memilih sewa,” katanya.
Berkaca dari pengalaman terdahulu, kini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mendatangkan truk-truk baru sebanyak 352 buah secara bertahap agar tidak lagi sewa.
"Kita akan optimalkan dengan kendaraan kita sendiri,” tutur dia.
Keuntungan
Dikatakan, akan ada banyak keuntungan yang didapat jika menggunakan truk sampah milik sendiri, salah satunya keleluasaan penganggaran, terutama bila ada keterlambatan dalam pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
"Yang krusial itu kan di awal tahun, saat belum ada anggarannya. Nah, kami kan harus tetap menggerakkan pengangkutan sampah, kalau truk-truknya masih sewa, bagaimana?," katanya.
Selain dari sisi keleluasaan penganggaran, Isnawa juga berpendapat, bahwa keleluasaan pengangkutan akan didapat bila memiliki truk sendiri.
"Kalau punya sendiri, terserah kita. Mau angkut 2 rit, 3 rit, 4 rit, itu truk sampah punya kita sendiri. Tidak perlu bayar sewa," ujarnya.