Kabar24.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menyebutkan bahwa pemprov tidak sekadar merobohkan bangunan di kawasan Kalijodo.
Ahok menyebutkan bahwa kawasan lokalisasi Kalijodo sudah mendapatkan Surat Peringatan kedua (SP2).
"Benar, Kalijodo sudah SP 2," kata Ahok usai mendatangi Mabes Polri di Jakarta, Kamis (25/2/2016).
Ia mengatakan para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang biasanya tinggal di wilayah Kalijodo sudah meninggalkan lokasi dan pulang ke kampung masing-masing.
Dia juga mengungkapkan para warga Kalijodo juga sudah dipindahkan ke rusun.
Sebelumnya Ahok mengatakan relokasi warga Kalijodo ke rumah susun (rusun) dilakukan demi perkembangan anak-anak di Kalijodo.
"Penertiban yang kami lakukan di Kalijodo itu sebetulnya bukan hanya sekadar penertiban. Kami ingin menyediakan tempat tinggal yang lebih baik, untuk perkembangan anak-anak juga," kata Basuki.
Menurut Ahok, perkembangan anak-anak tidak akan baik apabila tetap di Kalijodo, mengingat kawasan tersebut kerap digunakan sebagai tempat prostitusi.
"Kalau tetap dibiarkan tinggal di kawasan itu, takutnya nanti perkembangan anak-anak malah jadi tidak baik. Saya yakin warga pasti tidak mau lama-lama hidup dalam kondisi seperti itu," ujar Ahok.
Dia menuturkan dengan pindah ke rusun, berbagai fasilitas penunjang akan diberikan, di antaranya menerima Kartu Jakarta Pintar (KJP), transportasi untuk Transjakarta gratis dan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
"Intinya, kalau warga mau dipindahkan ke rusun, kami juga siap membantu dengan menyediakan berbagai fasilitas penunjangnya. Jadi, penertiban itu bukan hanya sekadar membongkar bangunan warga saja," tutur Ahok.