Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk mewujudkan perkotaan yang lebih aman.
Seperti diketahui, Pemprov DKI dan Telkom telah berkomitmen untuk menciptakan konsep smart city di Ibu Kota untuk beberapa waktu ke depan.
Adapun untuk mewujudkan konsep tersebut, Pemprov DKI dan Telkom akan menata ulang sistem keamanan Ibu Kota yang merupakan salah satu indikator dari smart city.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan saat ini di Jakarta baru memiliki sebanyak 6.000 unit closed circuit television (CCTV).
Dia menambahkan untuk mewujudkan safe city (kota aman) maka jumlah CCTV tersebut akan ditingkatkan menjadi sebanyak 60.000 unit.
Adapun penyediaan alat dan teknologi ini akan diupayakan oleh Pemprov DKI dengan bekerja sama dengan Telkom.
Baca Juga
Dia menambahkan salah satu teknologi yang akan diterapkan dalam program CCTV ini, yaitu facial/face recognition system (sistem pengenal wajah). "Teknologi face recognition itu bisa untuk memastikan tingkat keamanan meningkat," kata Sandi, Selasa (10/4/2018).
Pemprov DKI menilai teknologi pengenal wajah ini sangat berguna untuk meminimalisir jumlah kejahatan yang berada di Ibu Kota karena pelaku akan berpikir dua kali ketika akan memutuskan tindakannya.
Selain itu, bila telah terjadi tindak kejahatan, pihak kepolisian akan dipermudah oleh rekam jejak dari para pelaku sehingga akan lebih cepat untuk diungkap.
Sebelumnya, pada Februari lalu telah terjadi tindakan asusila yang terjadi di daerah Jatinegara, Jakarta Timur. Kasus tersebut akhirnya terbongkar oleh pihak berwenang setelah memeriksa CCTV yang dimiliki oleh salah satu warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Selain itu, Pemprov DKI beranggapan bila penerapan sistem CCTV ini dapat membantu mengungkap pelanggaran yang kerap terjadi di jalan raya.
Adapun yang dimaksud seperti kendaraan yang melanggar rambu lalu lintas atau digunakan untuk mengawasi parkir liar di Jakarta.