Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI berencana menggelar lelang fisik pembangunan pipa air bersih dari instalasi pengolahan air bersih (IPA) Pondok Kopi, Jakarta Timur ke Muara Karang, Jakarta Pusat.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini mengatakan pembangunan tersebut merupakan bagian dari proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur.
Meski demikian, dia menuturkan anggaran untuk kegiatan SPAM Jatiluhur dipangkas oleh Komisi D DPRD DKI dari Rp495 miliar menjadi Rp168 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk basic design, manajemen konstruksi, dan persiapan lelang Rp3 miliar.
"Sekarang kami sedang mempersiapkan tahapan lelang. Targetnya, akhir tahun 2020 sudah ada pemenang. Kami akan bayar uang muka 5% atau setara dengan Rp165 miliar sehingga total anggaran yang dibutuhkan memang Rp168 miliar," katanya di gedung DPRD DKI, Senin (11/11/2019).
Dia menuturkan pemenang lelang baru akan melaksanakan pembangunan fisik pada 2021. Uang muka sebanyak 5% diberikan sebagai bentuk komitmen Pemprov DKI untuk melaksanakan proyek perpipaan dari IPA Pondok Kopi ke berbagai wilayah Ibu Kota.
Menurutnya pengurangan dana untuk pembangunan SPAM Jatiluhur dilakukan lantaran saat ini Pemprov DKI mengalami defisit anggaran. Karena itu, lanjutnya, Dinas Sumber Daya Air DKI harus menetapkan program-program prioritas. Salah satunya anggaran untuk pengelolaan banjir, termasuk pembebasan lahan untuk waduk, situ, dan embung di lima wilayah kota.
Lebih lanjut, air yang dikirim dari SPAM Jatiluhur masih berbentuk air baku dan akan diolah di IPA Pondok Kopi. Juaini mengatakan Dinas SDA DKI bertugas untuk membangun fisik atau konstruksi perpipaan. Sementara itu, PAM Jaya akan bertanggung jawab untuk mendistribusikan air kepada konsumen.
"Nanti akan ada [kerja sama] B to B antara PAM Jaya dan Badan Pengelola SPAM Jatiluhur. Tugas kami bikin jaringan pipa saja. Kementerian PUPR yang akan mengumumkan siapa Badan Pengelola," ungkapnya.