Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terpaksa menunda program revitalisasi trotoar sepanjang 100 kilometer dengan nilai proyek sebesar Rp1,2 triliun.
Penundaan itu buntut dari pandemi Covid-19 dan konsentrasi pemerintah provinsi DKI yang bergeser pada penanganan dampak sosial - ekonomi dari Covid-19.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menuturkan pihaknya hanya mampu merealisasikan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk saat ini.
“Rencana awal 100 kilometer paling sekarang enggak sampai 10 kilometer, kecil-kecil, dari Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, trotoar Jati Baru dan beberapa titik lainnya,” kata Hari saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, pada Senin (31/8/2020).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan revitalisasi trotoar sepanjang 134 kilometer sejak 2017 - 2019.
Tahun ini saja Pemerintah DKI Jakarta menyiapkan Rp327 miliar untuk memperluas revitalisasi trotoar di lima kota administrasi yang ada.
Baca Juga
Pemprov DKI Jakarta juga telah menyiapkan revitalisasi trotoar sepanjang 47 kilometer dengan total anggaran mencapai Rp1,1 triliun pada tahun 2020.
Dalam pelaksanaannya, trotoar di sepanjang Jalan Sudirman — MH Thamrin menjadi percontohan revitalisasi yang dilakukan Pemerintah DKI Jakarta.
Revitalisasi trotoar di jalur tersebut adalah sebuah kesuksesan, karena memiliki desain ramah disabilitas, yang ditunjukkan dengan adanya pelican crossing yang efektif digunakan untuk menyeberang.
Tidak hanya revitalisasi di sepanjang Jalan Sudirman - MH Thamrin, Riri Asnita Pejabat Pembuat Komitmen Infrastruktur Khusus Kegiatan Strategis Daerah Dinas Bina Marga DKI Jakarta juga mengatakan bahwa pengerjaan revitalisasi trotoar juga terjadi di Kawasan Cikini dan Kemang.