Bisnis.com, JAKARTA — Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta berencana membebaskan lahan lima sungai dan empat waduk pada akhir 2020 melalui anggaran pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf menuturkan pembebasan lahan masih tetap berlanjut di tengah pandemi Covid-19 dengan mengandalkan anggaran pinjaman dari skema PEN tersebut.
“Anggarannya insyaallah sudah dicukupi, mudah-mudahan di akhir tahun ini ada lima sungai, Pesanggrahan, Ciliwung, Kali Sunter Kali Jati Kramat dan Kali Angke insyaallah akan kita bebaskan,” kata Juaini saat meninjau kegiatan Gerebek Lumpur di waduk Ria Rio, Jakarta Timur, Senin (21/9/2020).
Sementara itu, Juaini mengatakan, empat waduk yang bakal dibebaskan akhir 2020 ini di antaranya Waduk Pondok Ranggon, Waduk Brigif, Waduk Ulujami, Lebak Bulus.
“Dan ya ada beberapa waduk lagi memang yang tahun-tahun kemarin belum kita tuntaskan insyaallah pada tahun ini kita selesaikan,” ujarnya.
Dia membeberkan saat ini sudah ada beberapa lokasi yang sudah sempat dibebaskan yakni di Pesanggrahan dan di Kali Sunter, Cipinang Melayu.
“Insyaallah ke depan ada beberapa sungai dan waduk yang akan kita bebaskan," tuturnya.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta memerinci terdapat enam program prioritas milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diajukan untuk mendapatkan pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp12,5 triliun dari pemerintah pusat melalui PT SMI.
Kepala Bappeda DKI Jakarta Nasruddin Djoko menuturkan pengajuan keenam program prioritas itu dilakukan dengan pertimbangan adanya sejumlah proyek infrastruktur yang terhenti akibat pandemi Covid-19.
“Semisal ada sejumlah proyek infrastuktur yang seharusnya jalan di tahun 2020, karena ada rasionalisasi di-hold sebentar, setelah ada [PEN] ini bisa diesekusi,” kata Nasruddin melalui sambungan telepon kepada Bisnis, pada Selasa (4/8/2020).
Ihwal program pertama, Nasruddin mengatakan, pihaknya mengajukan pengendalian banjir dengan kisaran usulan pinjaman sebesar Rp1,7 triliun pada 2020, dan tahun berikutnya sebesar Rp3,6 triliun.