Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk waspada terkait tekanan inflasi akibat musim hujan dan potensi banjir.
“Pemerintah perlu mewaspadai tekanan inflasi, karena musim hujan yang membuat pasokan bahan pangan ke Jakarta terganggu. Apalagi kalau sampai Jakarta banjir. Jika Jakarta lumpuh total seperti Januari 2020 lalu maka imbas ke inflasi bisa 0,1 sampai 0,5 persen,” kata Bhima melalui pesan tertulis pada Jumat (2/10/2020).
Kendati demikian, dia mengatakan, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak begitu berpengaruh terhadap tingkat inflasi DKI Jakarta pada September 2020.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Buyung Airlangga mengatakan inflasi DKI tercatat sebesar 0,02 persen pada September 2020.
“Bila dibandingkan dari Agustus sampai september 2020 inflasi di DKI 0,02 persen, kalau kita lihat dari bulan Desember 2019 sampai September 2020 atau C to C inflasi di DKI Jakarta sebesar 1,05 persen,” kata Buyung saat memaparkan rilis Data Inflasi DKI Jakarta melalui keterangan resmi virtual pada Kamis (1/10/2020).
Secara year on year (yoy) atau inflasi tahun ke tahun, dia mengatakan, DKI Jakarta mencatat angka di kisaran 1,76 persen.
Baca Juga
Data inflasi milik DKI Jakarta itu juga turut memengaruhi tingkat inflasi di Depok sebesar 0,02 persen dan Bogor dengan inflasi sebesar 0,11 persen.
“Tetapi kota lain seperti Tangerang mengalami deflasi sebesar 0,07 persen dan Bekasi deflasi sebesar 0,03 persen,” ujarnya.