Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek LRT Fase 2A, Jakpro Minta Suntikan Modal Rp122 Miliar

Pengajuan penanaman modal daerah (PMD) berkaitan dengan finalisasi pembuatan desain dan dokumen studi kelayakan proyek pembangunan jalur kereta ringan atau light rail transit (LRT) Pengangsaan Dua-Jakarta International Stadium.
PT Jakarta Propertindo atau Jakpro saat ini sedang mengajukan permohonan Penyertaan Modal Daerah (PMD) sebesar Rp122 miliar untuk membuat desain dan dokumen studi kelayakan LRT Fase 2A pada APBD 2021 /INKA
PT Jakarta Propertindo atau Jakpro saat ini sedang mengajukan permohonan Penyertaan Modal Daerah (PMD) sebesar Rp122 miliar untuk membuat desain dan dokumen studi kelayakan LRT Fase 2A pada APBD 2021 /INKA

Bisnis.com, JAKARTA — PT Jakarta Propertindo atau Jakpro tengah mengajukan permohonan Penyertaan Modal Daerah (PMD) sebesar Rp122 miliar untuk membuat desain dan dokumen studi kelayakan LRT Fase 2A pada APBD 2021. 

Direktur Proyek Jakpro Iwan Takwin menuturkan permohonan PMD itu berkaitan dengan finalisasi pembuatan desain dan dokumen studi kelayakan dari aspek teknis proyek pembangunan jalur kereta ringan atau light rail transit (LRT) Pengangsaan Dua-Jakarta International Stadium. 

“Itu untuk biaya kegiatan konsultasi penyusunan basic design dan dokumen feasibility study [studi kelayakan], jadi semua untuk pekerjaan konsultan,” kata Iwan melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Jumat (21/5/2021).

Dalam pembuatan desain dan dokumen studi kelayakan itu, Jakpro menggandeng perusahaan konsultan asal Amerika Serikat AECOM. 

Saat ini, Takwin menerangkan, pihaknya belum dapat memulai kontruksi proyek pembangunan jalur LRT Pengangsaan Dua-Jakarta International Stadium lantaran belum mendapat rekomendasi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Adapun rekomendasi itu mesti mendapat persetujuan lebih dahulu dari Kementerian Perhubungan. 

“Masih proses menunggu izin trasenya. Kita baru bisa kontruksi kalau izin trasenya sudah terbit. Semua dokumen sudah selesai sudah dikirim semua yang dibutuhkan, sekarang tinggi menunggu terbitnya saja,” kata dia. 

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belakangan menyetujui usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memindahkan trase pembangunan LRT Jakarta ke Velodrome-Klender. 

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian (Kemenhub) Danto Restyawan membeberkan langkah itu diambil untuk mempercepat proses integrasi sistem layanan angkutan umum di wilayah Jakarta Timur. Sembari, merespon perkembangan jalur perkeretaapian yang tengah dibangun oleh pemerintah pusat. 

“Akan ada pertemuan dengan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dengan LRT, jadi gini dari Klender nanti akan diteruskan ke Halim itu kan baru akan dimasukkan ke dalam PSN,” kata Danto melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Rabu (28/4/2021). 

Selain itu, pemindahan trase pembangunan LRT Jakarta yang berakhir di Klender juga dimaksudkan untuk menggabungkan dengan trase LRT Bodebek. Nantinya, LRT Bodebek bakal terhubungan dengan milik DKI Jakarta di Stasiun Cawang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper