Bisnis.com, JAKARTA-- Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menegaskan tidak akan menyetujui rencana divestasi saham PT Delta Djakarta Tbk (DLTA).
Penegasan itu diungkapkan oleh Prasetyo guna menjawab polemik divestasi saham emiten minuman keras yang menjadi salah satu janji dari Gubernur DKI Anies Baswedan.
"PT Delta selama saya menjabat sebagai DPRD tidak akan saya jual karena itu tidak ada penyertaan modal loh, keuntungan mereka Rp300 berapa miliar," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (1/8/2022).
Prasetyo menegaskan pemasukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta cukup besar dari PT Delta. Bahkan dividen PT Delta kedua lebih besar setelah Bank DKI.
"Jadi dividen terbesar setelah bank DKI itu PT Delta, nah kalau mau lihat lihat ke Karawang. Itu sehat, lalu dijual untuk apa?" katanya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD DKI) Jakarta Budi Purnama sebelumnya mengungkapkan bahwa Pemprov DKI Jakarta belum menarik laporan kajian aset PT Delta.
Baca Juga
"Sampai dengan saat ini proses usulan divestasi saham masih berjalan. Pihak BPBUMD dan eksekutif sudah melayangkan surat persetujuan ke DPRD [Dewan Perwakilan Rakyat Daerah] disertai dengan laporan hasil kajian," kata Budi saat dihubungi Bisnis, Jumat (29/7/2022).
Namun, lanjut Budi, sampai dengan saat ini Pemprov DKI belum mendapatkan persetujuan dari DPRD DKI Jakarta.
"Kami menghargai dan menghormati proses yang sedang berlangsung di DPRD," katanya.
Komposisi Saham
Menurut Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Pemprov DKI Jakarta masih memiliki 210,20 juta lembar saham atau setara dengan 26.25 persen dari total saham perseroan.
Sementara itu, saham dari San Miguel Malaysia (L) Pte. Ltd. sebesar 467,06 juta saham atau setara dengan 58,33 persen dari total saham perseroan. Sisanya 123,9 juta atau 15,4 persen dikuasai masyarakat.
Produsen Bir Anker, PT Delta Djakarta Tbk. (DLTA) akan membagikan dividen dengan setoran ke Pemprov DKI Jakarta mencapai Rp60,1 miliar.
Delta Djakarta akan membagikan dividen senilai Rp300 per saham untuk laba tahun buku 2021. Emiten produsen bir merek Anker tersebut akan menyetor dividen ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu pemegang saham.