Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan bahwa revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) menghabiskan dana Rp1,4 triliun, dan tidak ada unsur komersialisasi.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak mencari keuntungan atas tempat tersebut.
"Jadi walaupun kita investasi Rp1,4 triliun tapi kita tidak kemudian mencari pendapatan untuk menutupi investasi Rp1,4 triliun. Ini kita mencari manfaat sama seperti kita membangun stadion lapangan bola standar FIFA [JIS], itu tidak untuk dikomersialkan," kata Anies di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Menteng, Jakarta Pusat (26/9/2022).
Artinya, lanjut Anies, TIM tidak akan disewakan untuk mendapatkan keuntungan. Pihaknya juga akan memberikan subsidi untuk para seniman yang tampil di TIM.
Nantinya akan ada Dewan Kesenian untuk mengkurasi seniman yang dapat tampil di TIM. Nantinya seniman yang lolos bisa menampilkan karya seninya di tempat yang sudah direvitalisasi tersebut.
"Jadi dengan seperti itu tempat ini terjaga marwahnya [kehormatannya] dan yang akan tampil pun begitu untuk tampil di TIM dia harus lolos kurasi. Jadi tidak semata-mata punya uang lalu bisa, tapi harus lolos kurasi," paparnya.
Baca Juga
Anies pun berharap dengan tidak adanya komersialisasi di TIM, Pemprov DKI mampu memberikan yang terbaik untuk kemajuan seni di Jakarta. Revitalisasi TIM dilakukan sejak 2019.
Revitalisasi dilakukan untuk mengembalikan fungsi area sebagai taman terbuka sekaligus pusat kesenian, kebudayaan, serta edukasi.
Beberapa fasilitas dibangun kembali dalam revitalisasi tersebut di antaranya: Teater Arena, Museum, Gedung Graha Bakti Budaya, Perpustakaan, Area Kuliner, Masjid Amir Hamzah, serta sebagian tempat wisata tempat wisata edukasi Planetarium.
Terkait proyek revitalisasi TIM, Pemprov DKI telah menyuntik penyertaan modal daerah (PMD) kepada Jakpro senilai Rp270 miliar pada 2020.
Untuk tahun anggaran 2021, nilai yang diajukan Jakpro untuk melanjutkan proyek penugasan Anies mencapai Rp3,83 triliun. Namun baru-baru ini Jakpro mengatakan bahwa revitalisasi TIM memakan anggaran Rp1,4 triliun. Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto mengungkapkan bahwa anggaran Rp1, 4 triliun itu berasal dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Total anggaran sebesar Rp1, 4 triliun. Dapat dari PEN," kata Widi Jumat (23/9/2022).