Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buruh Penjaspel Demo di Balkot, Tuntut PT KCN Dibuka Kembali

Gabungan buruh penjaspel menuntun pembukaan kembali PT KCN karena dinilai tidak melakukan pencemaran lingkungan.
Buruh Penjaspel Demo di Balkot, Tuntut PT KCN Dibuka Kembali / BISNIS - Nabil Syarifudin Al Faruq
Buruh Penjaspel Demo di Balkot, Tuntut PT KCN Dibuka Kembali / BISNIS - Nabil Syarifudin Al Faruq

Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Buruh Pengguna Jasa Pelabuhan (Penjaspel) telah melakukan demo di kawasan Balai Kota  Jakarta, menuntut pengoperasian kembali PT Karya Citra Nusantara (KCN).

Ketua 2 Penjaspel Munif menyampaikan tuntutan pasa hari ini adalah meminta untuk dibuka kembali PT KCN yang ditutup akibat melakukan pencemaran batu bara atau emas hitam.

"Kami menuntut kembali pembukaan KCN, karena setelah 7 bulan KCN tidak beroperasi ternyata pencemaran itu ada terus. Kenapa KCN dipersoalkan padahal pelabuhan di sekitarnya boleh berkegiatan," ujar Munif usai melakukan demo, Kamis (12/1/2023).

Munif menambahkan, dalam demo hari ini Penjaspel meminta untuk melakukan evaluasi lagi SK Pencabutan KCN. Pasalnya, setelah dilakukan kajian KCN tidak terbukti melakukan pencemaran.

Ketua 1 Penjaspel Fudi menambahkan Penjaspel hanya punya satu tuntutan yakni supaya KCN dibuka kembali. Pihaknya melihat bahwa ini ada cacat hukan dan tidak ada kajian-kajian yang menyatakan KCN terbukti menganggu lingkungan hidup di sekitar Marunda.

Sekadar informasi, awal mula kasus pencemaran lingkungan oleh KCN adalah demo dari masyarakat Rusunawa di Marunda yang mengeluhkan adanya debu dari batu bara. Namun, hasil kajian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) atas peristiwa itu tak diberikan kepada pihak KCN. 

Mereka pun akhirnya meminta kepada tim yang juga digunakan oleh KLH untuk mengukur sebaran debu.  Setelah dilakukan kajian ternyata debu baru bara bongkar muat di KCN tidak sampai di Rusunawa Marunda.

“Kami berkesimpulan bahwa penutupan ini tidak objektif, harusnya DLH memberi izin lagi kepada pelabuhan KCn dan dicek betul betul debu dari mana yang ada di rusunawa itu,” jelas Fudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper