Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

PAM Jaya Kaji Revitalisasi Kebocoran Pipa Jakarta

Revitalisasi pipa tersebut tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, PAM Jaya saat ini tengah fokus untuk membangun pipa yang baru.
Nabil Syarifudin Al Faruq
Nabil Syarifudin Al Faruq - Bisnis.com 10 Maret 2023  |  02:01 WIB
PAM Jaya Kaji Revitalisasi Kebocoran Pipa Jakarta
PAM Jaya - Ilustrasi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta PAM Jaya menyebutkan tingkat air yang hilang atau non revenue water (NRW) di DKI Jakarta mencapai 46,67 persen. Hal ini disebabkan adanya kebocoran pipa air yang sudah tua.

“Usia pipa kami sudah lebih dari 50 tahun, bahkan ada yang dari jaman Belanda masih ada di dalam tanah Jakarta. Makanya saat ini kami sedang mengkaji program revitalisasi pipa secara keseluruhan,” jelas Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin di Balai Kota, Kamis (9/3/2023).

Revitalisasi pipa tersebut tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, PAM Jaya saat ini tengah fokus untuk membangun pipa yang baru. Sebab, jika kedua program ini dijalankan secara bersamaan ada potensi menyebabkan kemacetan lalu lintas yang panjang di Jakarta. 

Adapun untuk mengatasi NRW tersebut, PAM Jaya saat ini tengah mencoba menganalisa area per area untuk mendeteksi pipa mana saja yang mengalami kebocoran, sehingga ketika kebocoran tersebut ditemukan, ini akan menjadi salah satu fokus untuk dibenahi.

“Jadi kita stagging dulu untuk kita benahi. Meskipun kita maunya hajar aja semuanya karena pipa nya sudah korosi sebagian besar karena usianya cukup tua,” jelasnya.

Revitalisasi pipa tersebut diperlukan karena dari kontaminasi pipa yang bocor membuat PAM Jaya tidak bisa menyatakan bahwa air yang dikelola oleh perusahaan air ini jadi tidak siap minum. 

Alasan lainnya revitalisasi dilakukan adalah karena 1 persen dari NRW memberikan dampak cukup besar, di mana 46 persen NRW yang terhitung saat ini secara ekuivalen rupiah bisa menyebabkan kerugian mencapai Rp2,5 triliun.  

“Kami concern sekali tentang NRW ini. Better late than never, ini saatnya kami lakukan revitalisasi,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pam jaya dki jakarta Jakarta pipa pipa bocor
Editor : Novita Sari Simamora
Bagikan

Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top