Bisnis.com, JAKARTA — Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan angka stunting Jakarta masih berpotensi naik, hal ini dikarenakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih terus melakukan pendataan terkini.
Heru mengatakan, Pemprov DKI terus berupaya untuk mencari balita-balita yang mengalami stunting, yang kemudian di data untuk dibantu diberikan perawatan agar kondisi stunting yang dialami berkurang.
“Di DKI saya minta dinas terkait untuk terus mencari, jadi jangan heran kalau stunting Jakarta Naik. Saya juga minta Wali Kota untuk menelisik balita yang stunting, untuk kemudian dirawat,” ujar Heru di Jakarta, Selasa (11/7/2023).
Pemprov DKI secara rutin setiap 3 bulan melakukan rapat terkait data stunting. Hal ini dilakukan agar pihaknya bisa menangani balita stunting dengan tepat.
“Rapat dilakukan setiap 3 bulan, saya minta jajaran Pemda DKI untuk update supaya kita bisa menangani generasi muda yang harus sehat,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinsos DKI Premi Lasar mengatakan, pihaknya akan memastikan seluruh balita stunting yang yang terdata dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) akan mendapatkan jaminan sosial.
Baca Juga
“Dengan adanya jaminan sosial, pasti akan memperoleh bansos kartu anak Jakarta,” ujar Premi.
Premi menyampaikan, bagi para balita stunting yang belum terdata dalam DTKS, pihaknya akan rutin melakukan pemeriksaan di lapangan supaya bisa didaftarkan ke DTKS untuk memperoleh jaminan sosial.
Sebagai informasi, permasalahan stunting menjadi salah satu fokus utama Pemprov DKI. Jika permasalahan ini tidak diperjuangkan maka dalam kurun waktu 10-15 tahun mendatang permasalahan ini berpotensi lost generation.