Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pramono Anung Janji Selesaikan Masalah Upah Guru Honorer di Jakarta

Pramono Anung berjanji akan mengatasi masalah upah guru honorer jika nantinya menang Pilkada Jakarta 2024.
Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno di Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu (28/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan
Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno di Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu (28/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA - Bakal Cagub Jakarta Pramono Anung berjanji akan mengatasi permasalahan guru honorer jika nantinya menang dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. 

Pramono menyoroti upah guru honorer di Jakarta yang masih dibawah Rp5 juga meskipun sudah lolos seleksi Kontrak Kerja Individu (KKI). Sedangkan, guru honorer non-KKI hanya mendapat upah Rp1 juta-1,5 juta. 

"[Gaji guru honorer] Terlalu kecil untuk Jakarta. Padahal yang dididik adalah anak yang sama," ucap Pramono usai acara peluncuran buku dan ulang tahun Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo di Senayan Park, Jakarta Pusat, Selasa (10/9). 

Menimbang permasalahan tersebut, Pramono mengklaim akan mengatasi berbagai permasalahan, termasuk soal upah guru honorer, jika dia mendapat amanah sebagai Gubernur. 

Terlebih, ia berpendapat bahwa permasalahan ini menjadi hal yang penting karena telah mengemuka di publik. 

"Persoalan mengenai guru honorer, ini kan persoalan yang mengemuka di publik, bahwa ada guru honorer yang KKI, kontrak kerja sendiri, ada yang memang jatahnya pemerintah pusat," kata Pramono kepada wartawan di Senayan Park, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024). 

Sebelumnya, Pramono kembali menegaskan bahwa Jakarta akan menjadi pusat perekonomian nasional sekaligus menjadi kota global. Hal ini dinilai menjadi referensi utama mengenai bagaimana Jakarta di masa depan. 

Mau tidak mau, suka atau tidak suka, menurutnya Jakarta harus lebih efisien, adaptif, lebih terbuka dan lebih ramah bagi pendatang dalam atau luar negeri. 

"Sebab Jakarta bukan lagi sebagai ibu kota negara sehingga beban politiknya akan jadi lebih rendah dan kalau itu bisa dilakukan menjadi pusat perekonomian nasional, saya yakin Jakarta lebih bergairah," jelasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper