Bisnis.com, JAKARTA -- Pertemuan antara pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung - Rano Karno dengan Basuki Tjahaja Purnama diharapkan memberikan efek elektoral dalam Pilkada 2024.
Ahok bahkan berjanji akan mengawal Pramono Anung dan Rano Karno sampai memperoleh kursi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Adapun pertemuan Pramono-Rano dan Ahok berlangsung di Simpang Susun Semanggi yang merupakan infrastruktur ikonik warisan Ahok. Pertemuan dengan Ahok dikatakan untuk terus mempelajari berbagai pekerjaan rumah yang ditinggalkan para gubernur terdahulu.
"Pak Ahok terus terang meninggalkan banyak legacy yang belum selesai akan kami teruskan. termasuk tadi yang disampaikan Pak Ahok tentang Monas, tentang Simpang Semanggi, dan lain-lainnya," ungkap Pramono.
Oleh sebab itu, pertemuan kali ini dengan Ahok dikatakan betul-betul untuk menimba ilmu, menggali pengalaman, dan memasang keberanian untuk menuntaskan.
Pramono menegaskan bahwa langkah-langkah perbaikan mendasar yang dilakukan Ahok di Jakarta akan dijalankan dalam program mereka.
Baca Juga
Berdasarkan diskusi dengan Bang Doel, Pramono juga mengatakan bahwa pemikiran mereka berdua sama dengan Ahok, yakni memikirkan soal Balai Rakyat, hingga permasalahan rakyat yang tak mampu menikahkan anak.
"Termasuk yang fenomenal dari Pak Ahok misalnya aduan dari masyarakat secara langsung ke Balai Kota pasti kami buka kembali," jelasnya.
Elektabilitas Pramono
Sementara itu, calon wakil gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menuturkan bahwa meningkatnya elektabilitas di Pilkada Jakarta menjadi kekhawatiran bagi para pesaingnya.
"Barangkali kalau timbul kekhawatiran itu bukan di kita ya, hasil survei itu. Tapi mungkin tetangga sebelah. Karena kita baru kerja dua pekan, mereka barangkali sudah hampir empat bulan," jelas Doel ketika ditemui di Simpang Susun Semanggi, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2024).
Pramono menjelaskan, bahwa awalnya semua orang memperkirakan bahwa pekan pertama setelah mendaftar keduanya hanya memperoleh elektabilitas maksimal 20%.
Dia bahkan mencontohkan saat Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaha Purnama (Ahok) sebelum maju memperoleh elektabilitas sebesar 4%. Setelah diumumkan, pasangan ini kemudian memperoleh 12%.
"Kami sudah 28,4%. Saya sendiri terkejut, saya sendiri terkejut tidak menyangka. Karena saya sendiri menyangka paling 20%," tutur Pramono.
Doel kemudian berpendapat bahwa perolehan sebesar dua digit dalam waktu seminggu adalah hal yang luar biasa. "Jadi sekali lagi kita sangat apresiasi bahwa kerja keras dan sambutan masyarakat itu membuat kita semakin kuat," jelas Doel.
Janji Ahok Kawal Pramono-Rano
Adapun Ahok menyatakan turut bertanggung jawab atas kemenangan Bakal Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno.
"Jadi saya bertanggung jawab juga untuk kemenangan Mas Pram dan Bang Rano. Bukan juga bertanggungjawab untuk sekadar menang, tapi bagaimana Mas Pram orangnya bisa jadi gubernur dan wakil gubernur terbaik di masa di Jakarta," jelas Ahok, ketika mereka bertemu di Simpang Susun Semanggi, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2024).
Ahok menekankan pentingnya kepemimpinan yang mampu meninggalkan warisan positif di tengah tantangan yang semakin berat. Terlebih, perekonomian di masa depan dinilai lebih sulit.
"Apalagi tahun depan ekonomi mungkin tambah susah, kita juga sudah melewati istilahnya, bonus demografi kita mulainya 2015 kan. Ini udah 10 tahun nih, sebentar lagi 2030 udah puncak turun di 2045 nih," jelas Ahok.
Ahok kemudian juga mengungkapkan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak swasta dan warga Jakarta dapat saling bekerja sama, untuk memanfaatkan ide-ide dan sumber daya manusia dengan dana yang ada.
"Ya tentu kami berkewajiban calon dari PDIP tentu harus tinggalkan legasi yang baik," pungkas Ahok.