Bisnis.com, JAKARTA--PT Delta Djakarta Tbk. menyatakan pelepasan atau divestasi saham milik Pemprov DKI di perusahaan tersebut tidak akan mengganggu jalannya perusahaan..
Direktur Independen PT Delta Djakarta Tbk. Ronny Titiheruw mengatakan wacana pelepasan atau divestasi saham pemprov DKI tidak berpengaruh pada kinerja emiten berkode DLTA itu.
"Sampai saat ini belum ada komunikasi formal, makanya kami enggak bisa memberikan informasi. Kami jalankan business as usual," katanya saat acara Public Expose di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (25/4/2018).
Dia mengatakan perusahaan saat ini fokus mengembangkan pasar dan lini usaha. Menurutnya, DLTA akan memperluas jaringan penjualan dan distribusi ke berbagai daerah di Indonesia, baik secara langsung maupun tak langsung.
Bahkan, lanjutnya, perseroan juga akan melebarkan sayap dengan cara melakukan ekspor ke luar negeri, yaitu Thailand dan Vietnam.
"Kami telah mengekspor ke Timor Leste pada kuartal akhir 2017," lanjutnya.
Baca Juga
Ronny menambahkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar pada pagi hari juga tidak mengagendakan soal pelepasan saham milik Pemprov DKI.
Berdasarkan laporan keuangan DLTA, porsi saham yang dimiliki Pemprov DKI mencapai 26,25%. Nilai itu yang merupakan gabungan antara 23,34% saham Pemprov DKI dan 2,91% milik Badan Pengelola Investasi dan Penyertaan Modal Jakarta.
"[Soal divestasi] itu menjadi hak prerogatif dan kebijaksanaan Pemprov DKI. Silakan tanya pemerintah terkait hal tersebut," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno telah bertemu dengan direksi dan komisaris DLTA kemarin malam. Meski mengapresiasi kinerja, Sandi mengatakan bakal melakukan review internal terhadap posisi Pemprov DKI di portofolio perusahaan produsen bir tersebut.
Menurutny, sikap dia dan Gubernur Anies Baswedan jelas yaitu setiap portofolio di bawah lingkungan BUMD itu harus menghasilkan kinerja yg bisa menopang RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan kinerja yang menjadi target visi dan misi pemerintahan 2017-2022.
Rencana divestasi saham pemerintah di perusahaan bir yang memproduksi minuman beralkohol merek Anker dan San Miguel telah mencuat sejak keduanya kampanye Pilkada DKI tahun lalu.