Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov DKI Kaji Dampak Ekonomi Kebijakan Ganjil Genap

Kita sudah mendengar paparan dari forum diskusi pada Selasa (18/12/2018) yang merekomendasikan untuk diteruskan. Sekarang kita sedang mengkompilasi hasil studi kajian ekonominya.
Polisi menilang pengendara yang melanggar Kawasan pembatasan Kendaraan ganjil genap di Jl Kartini Jaksel./Twitter @tmcpoldametro
Polisi menilang pengendara yang melanggar Kawasan pembatasan Kendaraan ganjil genap di Jl Kartini Jaksel./Twitter @tmcpoldametro

Bisnis.com, JAKARTA–Kebijakan ganjil genap yang diterapkan di jalan protokol DKI Jakarta sedang dikaji dampak ekonominya.

"Kita sudah mendengar paparan dari forum diskusi pada Selasa (18/12/2018) yang merekomendasikan untuk diteruskan. Sekarang kita sedang mengkompilasi hasil studi kajian ekonominya," kata Anies, Rabu (19/12/2018).

Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Sigit Wijatmoko, Selasa (18/12/2018), forum diskusi yang melibatkan pelaku ekonomi dan Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) mengevaluasi dampak penerapan ganjil genap.

Sigit menerangkan hingga sekarang rasio penggunaan transportasi umum telah meningkat. Ada masukan dari BPTJ untuk memberlakukan ganjil genap mulai pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB serta ditambahkannya ruas jalan yang diberlakukan ganjil genap, ujar Sigit.

Namun, Sigit menambahkan bahwa keputusan finalnya masih digodok.

Anies menyatakan bahwa dampak ekonomi dari kebijakan ganjil genap sedang dikaji. Hal itu dilakukan karena dampak selepas Asian Games dan Asian Paragames masih belum dikaji.

Anies menerangkan kondisi Asian Games dan Asian Paragames berbeda dengan kondisi setelah perhelatan olahraga tersebut. Pada saat itu DKI Jakarta sedang kedatangan tamu dari mancanegara.

"Sesudah Asian Games kita pantau, apakah terjadi penurunan secara signifikan kegiatan perekonomian dan yang kedua apakah terjadi dampak pada transaksi penjualan kendaraan-kendaraan bekas," terang Anies.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper