Bisnis.com, JAKARTA–Pemprov DKI Jakarta hari ini melakukan groundbreaking proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara.
ITF yang proyeknya dikerjakan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) diklaim mampu mengurangi mobilisasi volume sampah Jakarta ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) hingga 2.200 ton per hari.
Dalam sambutannya Gubernur DKI Jakarta menyebutkan DKI Jakarta memproduksi sampah sebesar 7.000 hingga 8.000 ton per harinya dan ini menyebabkan penumpukan sampah di TPST Bantargebang, Bekasi.
"Kalau kita biarkan begitu saja TPST di Bantargebang diperkirakan hanya bisa menampung sampah hingga tahun 2021, karenanya membangun ITF merupakan langkah yang paling tepat untuk memastikan bahwa sampah kita dikelola di wilayah kita hingga tuntas," kata Anies pada Kamis (20/12/2018).
ITF yang dibangun di Sunter ini nantinya mampu mengkonversikan sampah yang diolah menjadi listrik yang diharap menyokong kebutuhan listrik di DKI Jakarta.
lTF mampu mereduksi volume sampah hingga 90% untuk menghasilkan energl listrik sebesar 35 Megawatt perjam.
Baca Juga
Dirut PT Jakpro Dwi Wahyu Dayoto menyebutkan hal ini merupakan wujud perubahan cara pandang dalam pengelolaan sampah yang sesungguhnya adalah material produktif dalam lingkaran ekonomi.
Dwi mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan penggiat lingkungan, mendukung gerakan perubahan di sektor hulu, dan menghargai keberagaman pengelolaan sampah demi kesuksesan proyek ITF.
Anies dalam sambutannya menyebutkan proyek ITF ini merupakan solusi jangka panjang atas masalah pengelolaan sampah dan pencemaran lingkungan serta juga bida berfungsi sebagai sarana pendidikan masyarakat.
"ITF Sunter akan menjadi tempat masyarakat di Jakarta mendatangi tempat pengolahan sampah bukan sebagai sesuatu yang harus dijauhi tapi justru bisa menjadi salah satu objek wisata pendidikan di Jakarta, apa? ITF Sunter salah satunya," kata Anies.