Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara MRT Jakarta Kurangi Risiko Penularan Virus Corona

Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan perusahaan telah menerapkan beberapa langkah guna mengurangi risiko infeksi virus corona.
Rangkaian gerbong kereta MRT terpakir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Rangkaian gerbong kereta MRT terpakir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang ketat untuk mengurangi risiko penularan virus corona penyebab Covid-19.

Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan perusahaan telah menerapkan beberapa langkah guna mengurangi risiko infeksi virus corona. Setelahnya mereka akan menganalisa efektifitas kebijakan itu dengan model berbasis agen atau agent based modelling dan simulasi.

Seluruh kebijakan tersebut yaitu penyediaan hand sanitizer di seluruh titik ramai penumpang di 13 stasiun, dan pembersihan rutin fasilitas secara menyeluruh tiga kali sehari di stasiun, mesin tiket, mesin tapping, ganda hingga lift.

Kemudian pembersihan intensif rangkaian kereta ratangga baik interior maupun eksterior dengan disinfektan, kesehatan dan kebersihan petugas dan menerapkan alat pelindung diri, pemeriksaan suhu bagi tiap penumpang di pintu masuk, hingga pembatasan 62 - 67 orang per kereta.

“Cara penumpang berdiri juga diberi jarak jarak 1 meter dan menghadap ke arah kereta berjalan. Kita juga menyediakan QR Code,” katanya melalui webinar, Rabu (1/7/2020).

Beberapa kebijakan tersebut juga dianalisis kembali menggunakan mekanisme agent based modeling dan simulasi.

Sementara itu,Direktur SBM ITB Kampus Jakarta Yos Sunitiyoso, sekaligus peneliti bidang pengambilan keputusan pengguna moda transportasi mengatakan bahwa model tersebut dapat membantu pengambilan keputusan terkait keamanan penumpang.

Model ini akan mengambil berbagai jenis agen baik penumpang, pegawai mauun kereta. Pasalnya, perilaku penumpang dan pegawai cukup beragam. Di samping itu, perusahaan perlu memperhatikan proses belajar dari pengalaman pribadi maupun individu.

Untuk meningkatkan keakuratan analisis diperlukan data aktivitas dari individu termasuk saat tap in atau tap out, hingga CCTV.

MRT, kata dia, juga dapat melihat simulasi mikroskopis dan time dynamic dari perilaku setiap individu sehingga memberikan prediksi atas hasil skenario intervensi.

Selain itu, dia menilai MRT memiliki beberapa tantangan terkait pencegahan infeksi Covid-19 di antaranya soal kepatuhan memakai masker, kepatuhan menjaga jarak fisik, sosialisasi protokol ke penumpang, perilaku penumpang dalam kepadatan, penggunaan hand sanitizer hingga frekuensi pembersihan fasilitas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper