Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengembalikan fungsi lahan kampung akuarium sebagai bangunan cagar budaya ketimbang menjadikannya kampung susun.
“Kembalikan sesuai bangunan cagar budaya. Ada pasar akuarium dan juga pasa hexagonal dan gudangnya semua agar diterima UNESCO sebagai bagian peninggalan warisan sejarah cagar budaya,” kata Ahok melalui pesan tertulis pada Jumat (21/8/2020).
Dengan demikian, menurut Ahok, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa membangun kawasan kampung akuarium sebagai milik pemerintah daerah untuk fungsi cagar budaya dan kota tua.
“Sayang saja peninggalan sejarah diganti dengan rumah susun. Rumah susun bisa dibangun di mana saja. Penjaringan dan Mogot sudah dibangun rusun tingkat 20-an lantai. Semua bisa tinggal di sana dan penduduk asli akuarium bisa dikasih hak dagang di sana jika jadi destinasi turis,” ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan dana pertama untuk biaya pembangunan Kampung Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi Kampung Susun dengan perumahan bertingkat, sebesar Rp62 miliar dengan pelaksana adalah pihak ketiga.
"Dari segi pelaksanaan anggarannya seperti yang sudah saya sampaikan, ini adalah kewajiban dari pengembang sebagaimana diatur dalam Pergub 112 tahun 2019, anggarannya kurang labih sekitar Rp62 miliar," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta, Sarjoko di Jakarta, Senin (17/8/2020).
Kampung Susun Akuarium yang pendanaannya dari daerah akan dibangun di atas lahan seluas 10 ribu meter persegi dengan terdiri dari lima blok dan 241 unit hunian tipe 36.
"Pembangunan Kampung Susun Akuarium ini direncanakan dapat diselesaikan pada Desember 2021 atau lebih cepat dari waktunya," ujar Sarjoko.
Sejauh ini Pemprov DKI belum punya hitung-hitungan detil mengenai total pembiayaan pembangunan Kampung Akuarium dan mereka memperkirakan anggaran ini bisa saja tidak mencukupi.
Pasalnya selain membangun lima blok hunian permanen dan ruang terbuka, Pemprov DKI juga harus merombak tata letak rumah ibadah Kampung Akuarium yang mepet dengan tanggul penahan air yang membentang di sepanjang pantai di kawasan ini.
Saat ini, Pemprov DKI masih putar otak mencari sumber pendanaan lain mengantisipasi kekurangan anggaran ini.