Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan menanggapi hasil survei lembaga Media Survei Nasional atau Median terkait elektabilitas pemilihan gubernur atau Pilgub saat ini.
Dari hasil survei itu elektabilitas Anies tercatat sebesar 45 persen atau melampaui raihan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma yang berada di posisi 36 persen. Belakangan, nama Risma memang digadang-gadang untuk maju dalam Pilgub DKI mendatang.
“Ah sudah,” elak Anies singkat.
Ia lantas mengakhiri pertanyaan wartawan di sela-sela kunjungannya menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau vaksinasi Covid-19 terhadap pedagang dan pekerja di Pasar Tanah Abang, Rabu (17/2/2021).
Hasil survei itu disampaikan Direktur Riset Median Ade Irfan Abdurahman dalam rilis virtual bertajuk Persaingan Ketat Kursi Gubernur DKI Jakarta, Senin (15/2/2021).
“Elektabilitas Anies jika dihadapkan dengan Risma pada Pilgub saat ini berada di angka 45 persen, sementara elektabilitas Risma sebesar 36 persen,” kata Ade.
Baca Juga
Dengan demikian, terdapat selisih yang cukup lebar yakni sembilan persen. Di sisi lain, sebanyak 19 persen responden tidak memberi keputusan terkait preferensi mereka.
Survei itu menghimpun 400 responden dengan catatan margin of error kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi dan gender. Survei dilakukan dalam rentang waktu 31 Januari hingga 3 Februar 2021.
“Di sisi lain, elektabilitas Risma naik cukup tajam dari survei Juli 2020 yang sebesar 4,2 persen ke survei saat ini,” tuturnya.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengatakan Risma memang potensial bertarung dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta berikutnya.
Namun, dia mengingatkan, tak mudah untuk melawan Anies Baswedan selaku petahana.
"Kalau membaca secara umum, Risma potensial, tapi melawan dan menantang petahana itu bukan perkara gampang," kata Adi saat dihubungi Bisnis, Minggu, 10 Januari 2021.