Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menegaskan pihaknya belum mengidentifikasi adanya klaster Covid-19 di lingkungan angkutan umum.
Kendati, jumlah penumpang angkutan umum perkotaan selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro mengalami peningkatan 19,28 persen atau mencapai 879.465 penumpang per hari jika dibandingkan dengan PSBB jilid ketiga pada awal tahun lalu.
“Di Jakarta tetap menetapkan jumlah maksimum 50 persen, dengan pola ini bisa kita lihat dari hasil tracing Dinas Kesehatan tidak ada yang dari klaster transportasi,” kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (29/4/2021).
Berdasarkan data milik Dinas Perhubungan, mobilitas masyarakat didominasi perjalanan menuju toko bahan makanan dan apotek sebanyak 14,75 persen, taman sebesar 11,86 persen dan pergerakan menuju kawasan retail dan rekreasi mencapai 10,64 persen. Di sisi lain, peningkatan pergerakkan masyarakat menuju lingkungan tempat kerja menyentuh di kisaran 6,21 persen.
“Sebagaimana kita ketahui, Jakarta sampai saat ini tetap begitu ketat memberlakukan protokol kesehatan di layanan angkutan umum,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti membeberkan kurva Covid-19 di Ibu Kota mengalami peningkatan selama dua pekan terakhir.
Baca Juga
Widyastuti mengakui adanya tren penurunan kasus harian Covid-19 secara nasional setelah penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro pada awal tahun.
“Kasus sekarang memang mengalami penurunan tetapi kita perlu waspada, karena dua minggu terakhir sedikit ada peningkatan,” kata Widyastuti di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu (21/4/2021).
Kenaikan kasus tersebut, menurut Widyastuti, masih relatif rendah jika dibandingkan dengan peningkatan kasus pada akhir tahun lalu.