Bisnis.com, JAKARTA — Kualitas udara DKI Jakarta pada Selasa (12/7/2022) pagi kembali menempati posisi kedua dalam daftar kota dengan kualitas udata terburuk di dunia dengan indeks AQI US sebesar 163.
Berdasarkan angka tersebut, kualitas udara Jakarta pada pagi hari ini sudah berada di zona merah, di mana merupakan zona yang menandakan kondisi yang tidak sehat bagi semua kelompok.
Sementara itu, angka tersebut menunjukan bahwa kualitas udara Jakarta pagi ini memiliki konsentrasi PM2.5 atau partikel udara yang 15.7x lipat di atas nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dengan melihat pada tingginya kandungan PM2.5 di Jakarta pada pagi hari ini, masyarakat diimbau untuk mengenakan masker, mengurangi aktivitas di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari masuknya udara yang tidak sehat, serta menggunakan alat pemurni udara saat berada di dalam ruangan.
Dikutip dari situs pemantau udara dunia, iqair.com, selain Jakarta, terdapat empat kota lainnya yang juga berada di zona merah, yakni kota Lahore (163), Delhi (162), Johannesburg (159), dan Riyadh (158).
Adapun PM2.5 merupakan salah satu bahan pencemar yang terdiri dari berbagai campuran kompleks seperti debu, asap, kotoran, serta cairan yang dapat ditemukan di udara dalam ukuran yang kecil.
Baca Juga
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasi bahwa partikel-partikel tersebut mampu menyebabkan berbagai jenis gangguan saluran pernapasan seperti kanker paru-paru, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), dan kardiovaskular.