Bisnis.com, JAKARTA — BUMD DKI PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menegaskan rute Bandara Soekarno Hatta (Soetta) tidak hanya digunakan oleh karyawan bandara, melainkan untuk melayani publik yang bertujuan dan beraktivitas di kawasan tersebut.
Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan bahwa secara prinsip fungsi Transjakarta untuk melayani publik sehingga siapapun boleh naik transportasi ini, tidak dilihat dari latar pekerjaan.
“Transjakarta itu melayani publik, tapi kalau bicara kawasan bandara itu kan bukan residensial, bukan orang yang tinggal di situ, tetapi kawasan ini menjadi pusat. Prinsipnya itu siapapun boleh naik,” ujar Welfizon di Gor Bulungan, Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).
Welfizon melanjutkan, rencana pelayanan rute Transjakarta ke Bandara Soetta fokus utamanya adalah melayani masyarakat yang berada di daerah sekitar bandara, di mana terdapat 40.000—50.000 orang yang bekerja di kawasan tersebut.
“Bisa dibayangkan, ada yang dorong-dorong troli, yang bantuin tidak semuanya pekerja kantor, hal seperti ini mereka juga bagian dari masyarakat yang berhak mendapatkan transportasi publik,” jelasnya.
Dengan demikian, rencana layanan bus Transjakarta tersebut tidak bisa dipersepsikan menjadi bus karyawan bandara, sebab tidak hanya pekerja PT Angkasa Pura (AP) II saja yang berada di kawasan tersebut.
Baca Juga
Berdasarkan catatan, AP II mengusulkan bus TransJakarta dapat melayani rute dari dan ke Bandara Soetta di jam tertentu di pagi hari dan sore hari untuk melayani mobilitas karyawan.
Sebelumnya, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, jumlah pekerja di Bandara Soetta mencapai berkisar 40.000—50.000 orang yang bekerja di berbagai instansi seperti AP II, maskapai, ground handling, instansi pemerintahan, tenant komersial, dan sebagainya.
"Setiap harinya para pekerja ini bermobilitas dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta. Apabila ada bus TransJakarta maka dapat memberikan lebih banyak pilihan moda transportasi bagi pekerja bandara,” jelasnya.