Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkapkan rencana menjadikan Jakarta sebagai pusat alias hub pangan di kawasan Asean.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) DKI, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan bahwa krisis pangan menjadi salah satu tantangan yang akan dihadapi masyarakat secara global.
Menurutnya, Jakarta yang menyumbang sekitar 16-17% dari perekonomian nasional dapat berkontribusi dalam sektor tersebut untuk menghadapi krisis.
“Pangan ini menjadi titik tumpu ekonomi yang harus dikembangkan. Bagaimana supaya masyarakat kota ini tidak kekurangan pangan, bahkan Indonesia,” katanya dalam konferensi pers JITEX 2024 di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Menurutnya, kondisi pangan Jakarta saat ini mirip dengan Singapura, yang lebih banyak mengandalkan pasokan pangan dari luar daerah.
Dengan demikian, Ratu ingin mengandalkan badan usaha milik daerah (BUMD) yang bergerak di bidang pangan, seperti Food Station, agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kota.
Baca Juga
Apabila hal itu terwujud, pihaknya berencana untuk membangun pergudangan di sekeliling Jakarta, agar kemudian dapat menyuplai pangan dalam negeri hingga tingkat regional.
“Karena apabila negara-negara atau wilayah-wilayah sekeliling membutuhkan pangan, Jakarta ini adalah sebuah posisi yang paling strategis untuk bisa menyuplai kawasan-kawasan sekitarnya,” jelas Ratu.
Itu sebabnya, dia menilai bahwa BUMD pangan memerlukan kepiawaian untuk menjadikan Jakarta sebagai hub pangan yang dapat diandalkan.
“Dengan adanya infrastruktur-infrastruktur yang ada di Jakarta, ini akan lebih memudahkan Jakarta untuk menjadi hub pangan,” tandasnya.