Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komisi C DPRD DKI Jakarta Begadang Hingga Tengah Malam

Komisi C DPRD DKI Jakarta bekerja hingga tengah malam demi membahas laporan performa dan proposal penyertaan modal daerah oleh BUMD.
Suasana rapat Komisi C Bidang Keuangan DPRD DKI Jakarta bersama para direktur BUMD milik DKI Jakarta/Bisnis-Aziz R
Suasana rapat Komisi C Bidang Keuangan DPRD DKI Jakarta bersama para direktur BUMD milik DKI Jakarta/Bisnis-Aziz R

Bisnis.com, JAKARTA — Komisi C DPRD DKI Jakarta bekerja hingga tengah malam demi membahas laporan performa dan proposal penyertaan modal daerah oleh BUMD.

Pembahasan di Komisi keuangan itu baru rampung pada Rabu (30/10/2019) pukul 11.30 WIB malam.

BUMD merupakan mitra Komisi C terkait dengan pendapatan daerah berupa dividen yang disetorkan dan PMD untuk membiayai proyek strategis daerah.

Sebanyak 20 perusahaan yang sahamnya mayoritas dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hadir dalam pembahasan tersebut.

Mereka adalah PD Pasar Jaya, PDAM Jaya, PD Pembangunan Sarana Jaya, PD Dharma Jaya, PD PAL Jaya, PT Transportasi Jakarta, PT Jakarta Tourisindo, PT Bank DKI, PT Tjipinang FS, PT Jakarta Prppertindo (Jakpro), PT Asuransi Bangun Askrida, PT Jamkrida, dan PT MRT Jakarta.

Perusahaan yang hanya sebagian sahamnya dimiliki Pemprov DKI juga hadir mempresentasikan kondisi perusahaan.

Dalam kelompok ini terdapat  PT Pembangunan Jaya, PT Pembangunan Jaya Ancol, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Jakarta International Expo, dan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, PT Cemani Toka, dan PT Delta Djakarta.

Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Habib Muhammad bin Salim Alatas menjelaskan pada Kamis tujuh BUMD yang direncanakan mendapat PMD akan diundang kembali. Komisi C akan memutuskan apakah mereka layak menerima besaran PMD yang diajukan atau sebaliknya.

"Besok, tujuh BUMD yang mengajukan PMD akan kita undang untuk pemantapan. Ditambah Delta Djakarta yang belum sempat presentasi di malam ini," ujarnya, Rabu (30/10/2019).

Dalam pembahasan KUA-PPAS ini beberapa BUMD merevisi besaran PMD yang diajukan. Selanjutnya Komisi C akan menimbang lagi untuk mengkaji urgensi kegiatan dan besaran PMD yang diajukan.

Berikut beberapa revisi pengajuan PMD sebelum revisi atau tahap Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan setelah revisi KUA-PPAS APBD 2020:


BUMDPengajuan KUA-PPASRevisi KUA-PPAS

Kegiatan (Ket)

PAM JayaRp3,3 triliunRp1,7 triliun

Pembangunan SPAM Jatiluhur 1, Pipa Distribusi dan Penurunan NRW, Pembangunan SPAM Pesanggrahan tahap II dan Ciliwung/Pejaten, Relokasi SPAM Cilandak, Reinforcement & Extention jaringan Transmisi & Distribusi, Relokasi pipa akibat proyek MRT tahap II dan proyek lain, Supply ke area Pegadungan-BP & Reservoir Cikokol, Pelayanan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (Relokasi akibat proyek pemerintah diproyeksi memiliki biaya lebih rendah)

Dharma JayaRp100 miliar-

(Dharma Jaya tak jadi mengajukan PMD akibat regulasi yang tidak memungkinkan Dharma Jaya menambah modal dasar lewat PMD)

Pembangunan Sarana JayaRp999 miliarRp999 miliar

Pengadaan Tanah untuk Rumah DP Nol Rupiah di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur (Tetap)

Tjipinang FSRp150 miliarRp150 miliar

Penyediaan beras, jagung, telur, susu UHT, ikan kembung, dan bawang putih (Tetap)

JakproRp2,3 triliunRp5,1 triliun

Pembangunan Stadion BMW, Revitalisasi Taman Ismail Marzuki, Pembangunan Rumah DP Nol Rupiah, Pembangunan LRT, Pembangunan Sarana-Prasarana Formula E (Revitalisasi TIM diproyeksi lebih mahal Rp400 miliar)

JaktourRp92 miliarRp92 miliar

Perbaikan alat produksi Grand Cempaka Resor, D'Arcici Cempaka Putih, dan D'Arcici Plumpang (Tetap)

MRT Jakarta Rp2,6 triliunRp2,6 triliun

Penyelesaian Moda Raya Terpadu (MRT) fase 1 dan pembangunan MRT fase 2 (Tetap)

TotalRp9,7 triliunRp10,8 triliun 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper