Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Populi Center: Mayoritas Warga DKI Rasakan Ketimpangan Ekonomi di Ibu Kota

74,3 persen masyarakat menilai ada ketimpangan ekonomi (sangat timpang 31,5 persen, timpang 42,8 persen) antara golongan kaya dan miskin di DKI Jakarta dalam survei yang dirilis Pupuli Center.
Warga beraktivitas di permukiman semi permanen di Kampung Kerang Ijo, Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar
Warga beraktivitas di permukiman semi permanen di Kampung Kerang Ijo, Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Sebesar 74,3 persen masyarakat menilai ada ketimpangan ekonomi (sangat timpang 31,5 persen, timpang 42,8 persen) antara golongan kaya dan miskin di DKI Jakarta dalam survei yang dirilis Pupuli Center pada Rabu (9/2/2022).

Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang dinamika pembangunan, kinerja pemerintah provinsi, penanganan Covid-19, serta dinamika politik di Provinsi DKI Jakarta.

Peneliti Populi Center Rafif Pemenang Imawan menuturkan bahwa masyarakat menilai terdapat beberapa masalah ekonomi yang perlu segera mendapatkan penanganan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Antara lain pengendalian harga bahan pokok (42 persen), penyediaan lapangan pekerjaan (21,2 persen), penanganan ketimpangan ekonomi (12,7 persen), dan pengentasan kemiskinan (11,7 persen),” ujar Rafif dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/2/2022).

Sementara itu, pada penilaian terkait program Pemprov DKI Jakarta, penerangan jalan mendapat tingkat kepuasan paling tinggi.

Kemudian, pada pertanyaan pelaksanaan program penanganan banjir oleh Pemprov DKI Jakarta,sebesar 66,3 persen masyarakat menilai program pengerukan sungai sudah terlaksana dengan baik.

“Secara umum masyarakat Jakarta yang mengaku puas terhadap pelaksanaan kebijakan penanggulangan banjir melalui penataan sungai ialah sebesar 74,9 persen,” paparnya.

Rafif mengatakan, masyarakat Jakarta pun menilai positif/baik atas penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta, sebesar 90,3 persen.

Adapun penyelenggaraan survei di Provinsi DKI Jakarta sendiri mulai tanggal 26 Januari hingga 1 Februari 2022 dengan sampel responden tersebar secara proporsional di 60 kelurahan di Provinsi DKI Jakarta.

Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 600 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error (MoE) ± 4,00 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Proses wawancara tatap muka dilakukan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper